Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Titiek Soeharto
politikus dan pebisnis Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Siti Hediati Hariyadi (lahir 14 April 1959 ), lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto adalah pengusaha dan politisi berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan putri dari Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.[1] Ia juga merupakan mantan istri Presiden Indonesia saat ini, Prabowo Subianto. Kini ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Awalnya sebagai anggota Partai Golongan Karya, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014. Ia terpilih kembali menjadi anggota DPR pada Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024 sebagai anggota Partai Gerindra.[2] Saat ini ia adalah Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan).[3] Dari 13 Komisi yang ada di DPR, ia memimpin salah satu dari hanya 4 komisi yang dipimpin oleh seorang wanita.[4]
Remove ads
Kehidupan awal dan pendidikan
Ringkasan
Perspektif
Titiek Soeharto lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1959. Ia adalah anak keempat (dan putri kedua) dari pasangan Soeharto dan Siti Hartinah (Ibu Tien). Saat Titiek lahir, sang ayah masih berpangkat Kolonel dan menjabat sebagai Panglima Tentara Teritorium IV/Diponegoro di Semarang.[1] Ia juga merupakan keturunan Mangkunegara III dari garis ibu.[5]
Titiek mulai pendidikannya di SD Cikini.[6] Ia kemudian mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Jakarta[7] dan SMA Negeri 3 Jakarta (pada tahun 1974–1977).[8] Titiek pernah mengaku bahwa semasa kecil ia sedikit bandel dan ibundanya mendidiknya sedikit keras. Bila sekali-sekali ia ingin bolos sekolah, Ibu Tien pasti bilang: "Kalau kamu tidak sekolah berarti kamu sakit kan? Kalau sakit, berarti kamu tidak boleh keluar kamar".[6]
Ia kemudian memilih untuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dengan jurusan Akuntansi.[7][8] Saat masih kuliah di FEUI, Titiek pernah diajar oleh dosen yang kemudian menjadi mertuanya, Soemitro Djojohadikusumo. Saat Titiek menjadi mahasiswanya, Soemitro berupaya menjodohkan putranya, Prabowo Subianto dengan Titiek. Melalui proses perjodohan itu, keduanya kemudian menjalin hubungan asmara. Setelah menjalin hubungan selama hampir dua tahun, Titiek yang masih kuliah menikah dengan Prabowo pada tahun 1983.[1][9]
Titiek lulus dari FEUI pada tahun 1985 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi.[10] Upacara wisudanya dihadiri oleh anggota keluarganya, termasuk ibunya (yang saat itu menjabat sebagai Ibu Negara) dan suaminya, Prabowo (yang saat itu berpangkat Mayor).[11]
Remove ads
Karier
Ringkasan
Perspektif
Karier bisnis
Sejak tahun 1980-an, Titiek dikenal sebagai pengusaha. Ia pernah berbisnis semen dengan adik iparnya Hashim Djojohadikusumo. Ia juga berada di jajaran direksi dan menduduki sejumlah posisi penting, di antaranya sebagai Komisaris di PT Mekar Unggul Sari yang bergerak di bidang rekreasi dan hortikultura sejak 1994, Komisaris di PT Bursa Efek Jakarta pada 1995-1998, dan Komisaris Utama PT Abhitama.[1] Bisnisnya terus melebar, ia juga merambah ke industri televisi. Pada Juli 2005 Titiek yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Abhitama membeli 25 persen saham kepemilikan PT Surya Citra Media Tbk dan ia kemudian diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris PT Surya Citra Media.[1][12]
Karier politik
Pada tahun 2012, Titiek memutuskan untuk aktif berpolitik sebagai kader Partai Golongan Karya. Saat itu, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Pertanian dan Nelayan DPP Partai Golkar sampai 2014.[13] Kiprahnya di politik mendorongnya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2014 dan berhasil memperoleh kursi dapil Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Juni 2018, Titiek memutuskan untuk mundur dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Berkarya.[14]
Pada tahun 2023, Titiek bergabung dengan Partai Gerindra dan diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.[15] Ia juga ikut serta kembali dalam Pemilu Legislatif 2024 untuk Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta.[16] Ia memperoleh suara terbanyak ke-2 di daerah pemilihan tersebut, dan mengamankan satu kursi untuk Gerindra.[17] Ia terpilih sebagai Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan). Titiek menyebutkan bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mempercepat ketahanan pangan dan swasembada pangan.[18]
Aktivitas sosial
Selain berkiprah di bidang politik, Titiek juga berkiprah di bidang sosial dan budaya.
Pada tahun 1980-an, Titiek menjadi anggota Persit Kartika Chandra Kirana (Persit), persatuan istri tentara Angkatan Darat.[19]
Pada tahun 1996, Titiek terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia untuk periode 1996-2000.[1][20] Pada tahun 2006, ia tampil menjadi komentator televisi pada acara Piala Dunia FIFA 2006 di SCTV.[21]
Pada bulan Mei 2006 Titiek dua kali tampil di depan publik. Pertama, menjenguk dan memberikan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi. Di sinilah Titik menyatakan permintaan maaf sang ayah, Soeharto.[butuh rujukan] Ketika gempa datang, Titiek muncul lagi di Yogyakarta dengan membawa bingkisan "85 tahun Pak Harto" untuk para korban musibah. Di sini, Titik menyampaikan salam Pak Harto bagi warga setempat.[butuh rujukan]
Pada tahun 2010, Titiek terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) untuk masa jabatan 2010-2014 dengan dukungan 23 Pengurus Daerah dalam Musyawarah Nasional Perpani.[22] Pada tahun 2014, ia kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia untuk masa jabatan 2014-2018.[23][24]
Titiek dipercaya memimpin Yayasan Seni Rupa Indonesia untuk masa bakti 2010 sampai 2015.[7] Di tahun 2014, ia juga dipilih sebagai salah satu juri pada acara Puteri Indonesia 2014.[25] Di tahun 2025, ia kembali tampil sebagai anggota juri Puteri Indonesia 2025.[26]
Remove ads
Kehidupan pribadi
Titiek menikah dengan Prabowo Subianto pada 8 Mei 1983.[27] Saat itu Prabowo berusia 32 tahun dan Titiek berusia 24 tahun.[1] Prabowo adalah putra dari Soemitro Djojohadikoesoemo, salah satu ekonom terkemuka Indonesia yang pernah menduduki jabatan menteri di bawah Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto antara tahun 1950 dan 1978. Acara pernikahan tersebut digelar di Taman Mini Indonesia Indah.[27]
Titiek dan Prabowo dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Ragowo Hediprasetyo (Didit).[28]
Pernikahan Titiek dan Prabowo berakhir dengan perpisahan pada tahun 1998.[1] Namun, keduanya tetap dekat dan saling mendukung karier politik masing-masing. Titiek selalu setia mendampingi Prabowo tiap kali mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (seperti pada tahun 2014,[29] 2019,[30] dan 2024[31]). Keduanya bahkan memilih untuk tidak menikah lagi dengan orang lain hingga kini.[1]
Jabatan politik
- Ketua Bidang Pertanian dan Nelayan DPP Partai Golkar (2012–2014)
- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI (2014–2018)
- Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (2014–2016)
- Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar (2016–2018)
- Wakil Ketua Koordinator Bidang Pertama DPP Partai Golkar (2018)
- Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Berkarya (2018–2020)
- Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra (2023–sekarang)
- Ketua Komisi IV DPR RI (2024–sekarang)
Remove ads
Sejarah elektroral
Remove ads
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads