Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Kota Banda Aceh

ibu kota Provinsi Aceh, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kota Banda Aceh
Remove ads

Kota Banda Aceh (bahasa Aceh Jawoë: بندر اچيه) merupakan sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Aceh, Indonesia.[2][5] Sebagai pusat pemerintahan provinsi, Kota Banda Aceh menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Kota Banda Aceh juga merupakan kota Islam yang paling tua di Asia Tenggara, di mana Kota Banda Aceh merupakan ibu kota dari Kesultanan Aceh pada masa dahulunya,[6][7] dan saat ini dikenal sebagai Kota Serambi Mekkah.

Fakta Singkat Koeta Radja, Transkripsi bahasa daerah ...
Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Lukisan Kota Banda Aceh pada masa Kesultanan Aceh dari arah laut oleh François Valentijn (1724-1726)

Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri). Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh, didapat keterangan bahwa Kesultanan Aceh beribu kota di Kutaraja (Banda Aceh). (H. Mohammad Said a, 1981:157).[8]

Kemunculan Kesultanan Aceh Darussalam yang beribu kota di Banda Aceh tidak lepas dari eksistensi Kerajaan Hindu Lamuri. Pada akhir abad ke-15, dengan terjalinnya suatu hubungan baik dengan kerajaan tetangganya, maka pusat singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam.[9] Lokasi istana Meukuta Alam berada di wilayah Banda Aceh.[10]

Sultan Ali Mughayat Syah menjadi sultan terakhir bagi Kerajaan Islam Aceh sekaligus menjadi sultan pertama bagi Kesultanan Aceh Darussalam.[11] Ia memerintah selama 10 tahun dengan beribu kota di Banda Aceh.[butuh rujukan] Pada batu nisan Sultan Ali Mughayat Syah terdapat tulisan yang menyatakan bahwa Sultan Ali Mughayat Syah meninggal dunia pada hari Senin tanggal 12 Zulhijah 936 Hijriah. Tanggal kematiannya bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 1530 Masehi.[12] Kendati masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah relatif singkat, namun ia berhasil membangun Banda Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Asia Tenggara. Pada masa ini, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perompakan yang dilakukan armada Portugis.

Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan maritim, khususnya untuk komoditas lada yang saat itu sangat tinggi permintaannya dari Eropa. Iskandar Muda menjadikan Banda Aceh sebagai taman dunia, yang dimulai dari komplek istana. Komplek istana Kesultanan Aceh juga dinamai Darud Dunya (Taman Dunia).

Pada masa agresi kedua Belanda, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh keluar dari Banda Aceh yang kemudian dirayakan oleh Van Swieten dengan memproklamasikan jatuhnya kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kuta Raja. Setelah masuk dalam pangkuan Pemerintah Republik Indonesia baru sejak 28 Desember 1962 nama kota ini kembali diganti menjadi Banda Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah bertanggal 9 Mei 1963 No. Des 52/1/43-43.

Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9,2 Skala Richter di Samudra Hindia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Pemerintah Kota Banda Aceh, jumlah penduduk Kota Banda Aceh hingga akhir Mei 2019 adalah sebesar 270.321 jiwa.[13]

Remove ads

Geografi

Ringkasan
Perspektif

Letak Kota Banda Aceh secara astronomi berada di belahan Bumi bagian utara. Tititk koordinat Kota Banda Aceh berada di antara 05°16'15"–05°36'16" Lintang Utara dan 95°16'15"–95°22'35" Bujur Timur.[14] Ketinggian terendah pada wilayah Kota Banda Aceh adalah 0,45 meter di bawah permukaan laut, sedangkan ketinggian tertingginya adalah 1 meter di atas permukaan laut. Sementara ketinggian rata-rata di wilayah Kota Banda Aceh adalah 0,80 meter di atas permukaan laut.[15]

Batas Wilayah

Kota Banda Aceh berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu;[16]

UtaraSelat Malaka
TimurKabupaten Aceh Besar
SelatanKabupaten Aceh Besar
BaratSamudra Hindia

Geologi

Berdasarkan peta geologi lembar Banda Aceh, Sumatra (Bennet et al, 1981), wilayah Kota Banda Aceh umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pematang pantai, endapan rawa, dan endapan aluvial berumur Pleistosen dan Holosen. Berdasarkan data pemboran, lapisan endapan aluvial dekat dengan pantai dapat mencapai ketebalan 206 meter di bawah permukaan tanah di daerah Cot Paya di sebelah Timur Sungai Krueng Aceh. Sementara itu, beberapa puluh kilometer ke arah hulu di daerah Lambaro, endapan aluvium mempunyai ketebalan minimum 70 meter dengan proporsi 20% pasir dan 80% lempung pasiran hingga pasir lempungan (Ploethner dan Siemon, 2006).[17]

Iklim

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kota Banda Aceh memiliki iklim tropis yang disertai dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan di wilayah kota Banda Aceh berkisar antara 1039 hingga 1907 milimeter. Rata-rata suhu udara di wilayah Banda Aceh adalah 25°–28 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini berada pada angka 70% hingga 80%.[18]

Informasi lebih lanjut Data iklim Banda Aceh, Indonesia, Bulan ...
Remove ads

Pemerintahan

Daftar Wali kota

Informasi lebih lanjut No., Foto ...
Keterangan
  1. Bernama Wali Kota Kuta Raja
  2. Pada 1962, berubah nama menjadi Wali Kota Banda Aceh
  3. Pelaksana Tugas Walikotamadya
  4. Penjabat Wali kota
  5. Meninggal dunia akibat Tsunami Aceh
  6. Meninggal dunia sebelum akhir masa jabatan
  7. Pelaksana Tugas Wali Kota
  8. Pelaksana Harian Wali Kota

Dewan Perwakilan

DPRK Banda Aceh memiliki 30 orang anggota yang dipilih secara langsung dalam pemilihan umum legislatif lima tahun sekali. Anggota DPRK Banda Aceh yang saat ini menjabat adalah hasil Pemilu 2019 yang menjabat untuk periode 2019-2024 sejak 11 September 2019.[24] DPRK Banda Aceh dipimpin oleh satu ketua dan dua wakil ketua yang berasal dari partai politik pemilik kursi dan suara terbanyak. Pimpinan DPRK Banda Aceh periode 2019-2024 dijabat oleh Farid Nyak Umar dari Partai Keadilan Sejahtera sebagai Ketua, Usman dari Partai Amanat Nasional sebagai Wakil Ketua I, dan Isnaini Husda dari Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua II.[25] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRK Banda Aceh dalam tiga periode terakhir.

Informasi lebih lanjut Partai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...

Kecamatan

Thumb
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh

Kota Banda Aceh memiliki 9 kecamatan dan 90 gampong dengan kode pos 23111-23244 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 224.209 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 115.296 pria dan 108.913 wanita (rasio 105,86). Dengan luas daerah 617 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 36.425 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 238.814 jiwa dengan luas wilayahnya 61,36 km² dan sebaran penduduk 3.892 jiwa/km².[2][5]

Daftar kecamatan dan gampong di Kota Banda Aceh, adalah sebagai berikut:

Remove ads

Ekonomi

Kesehatan

Rumah sakit

Informasi lebih lanjut №, Kode ...
Remove ads

Media Massa

Ringkasan
Perspektif

Radio

Kota Banda Aceh juga memiliki beberapa terdiri dari 25-stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Informasi lebih lanjut Nama, Frekuensi ...

Televisi

Analog

Stasiun analog (PAL) beroperasi hingga 7 Juli 2023.[28]

Informasi lebih lanjut Kanal (UHF), Frekuensi ...

Digital

Meliputi Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Informasi lebih lanjut Kanal (UHF), Frekuensi ...

Catatan

  1. Garuda TV di Banda Aceh bersiaran 24/7 tanpa ada sisa alokasi relai Magna Channel. Sementara Magna Channel hanya tampil sebagai logo on-air.

Televisi Analog Tidak Beroperasi

Section 'Banda Aceh' not found
Remove ads

Pariwisata

Kota Banda Aceh sebagai ibu kota dari Kesultanan Aceh Darussalam yang dahulunya merupakan salah satu dari lima Kerajaan Islam terbesar di dunia menyimpan berbagai situs peninggalan sejarah dari berbagai masa, mulai dari masa Kesultanan, masa Kolonial Belanda, masa bergabung dalam bingkai NKRI, masa konflik hingga tsunami. Berbagai situs objek wisata tersebut antara lain adalah Masjid Raya Baiturrahman, Makam Sultan Iskandar Muda dan Komplek Taman Ghairah.[butuh rujukan] Di wilayah Kota Banda Aceh juga terdapat museum yaitu Museum Aceh[29] dan Museum Tsunami Aceh.[30] Selain itu terdapat bermacam situs peninggalan sejarah lainnya terdapat di berbagai sudut kota Islam tertua di Asia Tenggara ini.

Remove ads

Olahraga

Kota Banda Aceh identik dengan salah satu klub sepak bola legendaris di Indonesia yaitu Persiraja Banda Aceh. Klub berjuluk Laskar Rencong ini bermarkas di dua stadion yang berada di Banda Aceh yaitu Stadion Harapan Bangsa dan Stadion Haji Dimurthala. Selain dua stadion sepak bola, di Banda Aceh juga terdapat Gelanggang Olahraga Harapan Bangsa yang memiliki fasilitas lainnya.

Galeri

Kota Kembar

  1. Indonesia Martapura, Indonesia
  2. Uzbekistan Samarkand, Uzbekistan[31]
  3. Belanda Apeldoorn, Belanda[32][33]
  4. Yaman Sana'a, Yaman

Kota Lainnya dengan Julukan Kota Serambi Mekkah

  1. Indonesia Padang Panjang, Indonesia[34]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads