Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Boribellaya, Turikale, Maros

kelurahan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Boribellaya, Turikale, Marosmap
Remove ads

4.9915113°S 119.5772438°E / -4.9915113; 119.5772438

Fakta Singkat Negara, Provinsi ...
Thumb
Kampung Pramuka di Lingkungan Bulowa, Kelurahan Boribellaya

Boribellaya (Bugis: ᨓᨊᨘᨕᨆᨅᨙᨒᨕᨙ, translit. Wanuamabélaé, Makassar: ᨅᨚᨑᨗᨅᨙᨒᨐ, translit. kampung yang jauh) adalah nama sebuah kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.[4] Kelurahan Boribellaya berstatus sebagai kelurahan definitif dan tergolong pula sebagai kelurahan swasembada. Pusat pemerintahan kelurahan ini berada di Lingkungan Marampesu. Kelurahan ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone.

Remove ads

Etimologi

Ringkasan
Perspektif

Nama Boribellaya diambil dari dua kata dalam bahasa Makassar, yakni bori yang artinya "negeri, tempat, wilayah, daerah, atau tanah" dan kata bellaya yang berarti "nun (jauh di sana)". Jadi, kata dari Boribellaya mengandung makna wilayah yang jauh. Ini dikarenakan karena perspektif wilayah kelurahan Boribellaya berada jauh di ujung timur dari ibu kota kecamatan Turikale. Kelurahan Boribellaya memiliki luas wilayah 8,60 km² dan jumlah penduduk sebanyak 4.552 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 529,30 jiwa/km² pada tahun 2017. Jarak kelurahan Boribellaya dari Solojirang yang merupakan ibu kota kecamatan Turikale sekitar 2 km. Jarak kelurahan Boribellaya dari pusat kota Maros yang merupakan ibu kota kabupaten Maros sekitar 3 km. Kelurahan ini juga merupakan kelurahan yang paling luas wilayahnya di antara kelurahan-kelurahan yang ada di kecamatan Turikale, yakni luasnya 8,60 km² atau sekitar 28,73% dari luas keseluruhan kecamatan Turikale dan sekitar 0,53% dari luas keseluruhan kabupaten Maros. Kelurahan Boribellaya termasuk wilayah Kota Maros Kabupaten Maros dan telah diproyeksikan pula sebagai tata ruang wilayah Kota Metropolitan Mamminasata (Perpres 55/2011) yang mencakup Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar di Sulawesi Selatan. Beberapa tahun ke depannya, kelurahan ini akan maju dan berkembang pesat karena beberapa memiliki potensi yang bagus, seperti lahan pertanian yang subur dan luas, produksi pertanian semakin meningkat dari tahun ke tahun di samping itu kelurahan ini letaknya strategis karena sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk berekreasi.

Remove ads

Sejarah

Semula kelurahan Boribellaya secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Pada tahun 1963, Kabupaten Maros terbagi atas 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Mandai, dan Camba. Memasuki tahun 1989, diadakan pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 (tiga) kecamatan perwakilan, yakni Kecamatan Perwakilan Tanralili, Maros Utara, dan Mallawa, yang hingga saat ini terdapat 14 wilayah kecamatan. Salah satu kecamatan yang mengalami pemekaran adalah Kecamatan Maros Baru dengan memunculkan kecamatan baru, yakni Kecamatan Turikale. Dengan pemekaran tersebut, beberapa kelurahan berintegrasi di dalam wilayah Kecamatan Turikale. Salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Turikale adalah Kelurahan Boribellaya. Maka, pada tahun tersebut kelurahan Boribellaya menjadi bagian integral dari Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan hingga sekarang ini.

Remove ads

Kondisi geografis

Ringkasan
Perspektif
Thumb

Kelurahan Boribellaya terletak di ujung timur kecamatan Turikale. Berada di daerah perbatasan antara dua kecamatan, membuat kelurahan ini memiliki keuntungan sebagai daerah peralihan, dimana kecamatan Turikale sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Maros dan kecamatan Bantimurung sebagai pusat tujuan pariwisata di kabupaten Maros dan bahkan di tingkat provinsi Sulawesi Selatan. Kelurahan Boribellaya memiliki luas wilayah 8,6 km2, dengan rincian lahan pertanian sawah irigasi 2,83 km2, lahan pertanian sawah irigasi 0,96 km2, lahan pertanian non sawah 1,02 km2, dan lahan non pertanian 3,79 km2.[5] Keadaan geografis Kelurahan Boribellaya merupakan daerah bukan pantai yang sebagian besar berbentuk dataran.

Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah tropis dapat menentukan banyaknya curah hujan dan suhu. Ketinggian juga berhubungan erat dengan konfigurasi lapangan, unsur-unsur curah hujan, suhu dan konfigurasi lapangan mempengaruhi peluang pembudidayaan komoditas. Kelurahan Boribellaya mempunyai topografi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0–20 meter di atas permukaan laut. Kelurahan Boribellaya dialiri oleh 2 buah sungai besar, yakni sungai Bantimurung dan sungai Maros yang mengalir sepanjang tahun.

Orbitrasi

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Kelurahan Boribellaya adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Pettuadae): 3,5 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 3 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 33 km

Batas wilayah

Secara administratif, Kelurahan Boribellaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Sebelah, Berbatasan ...

Penggunaan lahan

Penggunaan lahan di Kelurahan Boribellaya sesuai dengan peruntukannya, yakni terdiri dari permukiman, perkebunan dan sawah.

Remove ads

Kondisi demografis

Ringkasan
Perspektif

Jumlah penduduk

Penduduk kelurahan Boribellaya mayoritas adalah suku Bugis yang merupakan penduduk asli. Adapun penduduk lainnya adalah suku Makassar yang merupakan pendatang dimana menikah dengan penduduk setempat. Kedua suku ini sangat menjunjung tinggi adat pakkamase-maseang, yaitu saling mengasihi sesama dan mabbulo sipeppa, yaitu bersatu dalam membangun tujuan bersama.

Jumlah penduduk di kelurahan Boribellaya mayoritas adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di kelurahan Boribellaya cukup tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki tidak terlalu besar. Banyaknya jumlah penduduk perempuan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan karena tidak semua jenis pekerjaan dilakukan oleh perempuan.

Pada tahun 2007, penduduk kelurahan Boribellaya sebanyak 4.008 jiwa. Tahun 2008, mengalami pertumbuhan statis. Pada tahun 2009 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 3.671 jiwa. Selanjutnya pada tahun 2010 sampai 2012 secara berturut-turut mengalami kenaikan jumlah penduduk menjadi 4.324 jiwa (2012). Pada tahun 2013 dan 2014 berturut-turut kembali mengalami penurunan sedikit menjadi 4.421 jiwa (2014). Dan pada tahun 2015 sampai 2017 secara berturut-turut mengalami kenaikan jumlah penduduk menjadi 4.552 jiwa (2017).

Kelurahan Boribellaya terdapat 9 blok sensus. Kelurahan Boribellaya memiliki luas 8,60 km² dan penduduk berjumlah 4.987 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 579,88 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Kelurahan Boribellaya pada tahun tersebut adalah 100,44. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 100 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kelurahan Boribellaya dari tahun ke tahun:

Informasi lebih lanjut Tahun, Laki-laki ...

Penduduk kelurahan Boribellaya menurut kelompok umur tahun 2017[19] sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut No, Kelompok Umur (tahun) ...
Remove ads

Sosial dan budaya

  1. Musyawarah adat Tudang Sipulung
  2. Massaro (gotong royong memotong padi dan makan bersama)
  3. Menre Bola (syukuran dan selamatan rumah baru)
  4. Mammenca' (tradisi kesenian bela diri)
  5. Lecce Bola (tradisi pindah rumah dengan mengangkat rumah secara gotong royong yang dilakukan oleh warga)
  6. Barasanji Bugis dan Makassar (lantunan, pemaknaan, atau penafsiran ayat-ayat suci Al-Qur'an dalam bahasa Bugis dan Makassar)
  7. Massiara (silaturrahmi)
  8. Massiara jera'/kuburu' (ziarah kubur)
  9. Maccera' (tradisi penamatan anak yang khatam mengaji)
  10. Manre-manre (tradisi anak-anak SD membawa bekal makanan ke sekolah dan makan bersama setiap pengumuman rapor)
  11. Tudang penni
  12. Massuro baca
  13. Mappeca' (tradisi membuat makanan lembek atau bubur yang setiap tahun diadakan menjelang bulan Ramadan)
  14. Tola bala (tradisi yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan menghindari berbagai musibah yang bisa melanda kampung)
  15. Mappettuada atau Ma'duta (pihak keluarga laki-laki mendatangi pihak perempuan untuk melakukan lamaran pada perempuan)
  16. Mapparola/Marola (kegiatan kunjungan balasan dari pihak mempelai wanita ke rumah mempelai pria)
  17. Wenni appacingen (malam suci dimana anak yang akan melangsungkan pernikahan dirias dan dihias dengan beberapa kosmetik tradisional khas suku Bugis)
  18. Madduppa botting (menyambut kedatangan pengantin)
Remove ads

Permainan tradisional

  1. Santo-santo (permainan dengan instrumen batu sungai)
  2. Ma'baguli (bermain kelereng secara umum)
  3. Rutta-rutta (jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk lingkaran)
  4. Pontu-pontu (jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk persegi panjang)
  5. Maccule Oto-oto (bermain mobil-mobilan yang dibuat sendiri dari kayu)
  6. Tingko-tingko
  7. Dende-dende
  8. Mappadende
  9. Bong-bong (permainan benteng yang diikuti oleh 2 tim, berlomba untuk menyentuh benteng yang dijaga masing-masing tim)
  10. Boi-boi
  11. Lopi-lopi (permainan perahu)
  12. Patte-patte (permainan karet yang saling bersusun)
  13. Temba'-temba' (permainan tembak dari bambu)
  14. Ma'wayang (permainan kertas bergambar)
  15. Tolu-tolu (kejar-kejaran)
  16. Bareccung bulo (permainan mercon dari bambu, menggunakan minyak tanah atau karbit)
  17. Lengga-lengga (permainan sejenis enggrang, tetapi menggunakan kaleng bekas)
Remove ads

Mata pencaharian

Tingkat kesejahteraan masyarakat di kelurahan Boribellaya cukup baik karena ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai dan pendapatan perkapita yang lumayan tinggi. Mayoritas penduduk kelurahan Boribellaya adalah bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang, adapun mata pencaharian lainnya adalah sebagai peternak, sopir, guru, buruh bangunan, buruh pabrik, dokter, perawat, bidan, penjahit, jasa penyeberangan sungai, pegawai negeri sipil, polisi, penjahit dan, penambang pasir.

Remove ads

Pertanian

Thumb
Persawahan di Lingkungan Majannang, Kelurahan Boribellaya

Kelurahan Boribellaya termasuk klasifikasi kelurahan berswasembada. Lahan pertanian di kelurahan Boribellaya memiliki dominasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan lokasi kelurahan Boribellaya memiliki jenis tanah berupa tanah aluvial muda. Tanah aluvial pada umumnya banyak mengandung pasir dan liat. Tidak banyak mengandung unsur-unsur zat hara. Kesuburannya sedang hingga tinggi, di seluruh Indonesia tanah-tanah ini merupakan tanah pertanian yang baik dan dimanfaatkan untuk tanaman pangan musiman hingga tahunan.
Saat ini kelurahan Boribellaya dapat memanen padi di sawah 3 kali dalam setahun. Tersedianya fasilitas pendukung seperti pengairan/irigasi yang tersebar sepanjang persawahan di kelurahan ini. Adanya sungai dengan debit air yang memadai mengalir di sepanjang jalan Poros Bantimurung turut menopang keberhasilan panen dengan kualitas baik.

Remove ads

Bahasa

Secara umum, masyarakat kelurahan Boribellaya menggunakan bahasa Bugis dalam berinteraksi sehari-hari. Adapun selebihnya menggunakan bahasa Makassar dan bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa Bugis di kelurahan ini terdapat perbedaan pengucapan dan bunyi di antara beberapa dialek Maros.

Agama

Masyarakat kelurahan Boribellaya mayoritas memeluk agama Islam. Mereka sangat religius dalam menjalankan agamanya dan selain itu mereka memiliki sikap terbuka dan toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama lainnya. Sehingga, hal tersebut tak pernah terjadi konflik agama di kelurahan ini.

Peninggalan sejarah

  • Benteng Kolonial Belanda di Marampesu (lokasi dekat bangunan SD Marampesu, Pekuburan Tinggia Marampesu)
  • Bungker Peninggalan Kolonial Belanda di Majannang (lokasi jurang perbatasan Lingkungan Majannang-Tamala'lang)
  • Pekuburan Massal Kolonial Belanda di Majannang (lokasi TPU Majannang)
  • Jalan Poros Bantimurung (jalan yang dirintis oleh kolonial Belanda)
  • Kampung Pasandang (kampung dari Tumanurunga Ri Pasandang, anak angkat dari raja Marusu pertama Karaeng Loe Ri Pakere)
Remove ads

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif

Pembagian wilayah administrasi

Lingkungan

Secara administratif, Kelurahan Boribellaya terdiri atas sembilan daerah tingkat V berupa nomenklatur lingkungan yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala lingkungan atau ketua RW dengan gelar lokal Galla dan 19 RT yang dikepalai masing-masing oleh seorang ketua RT.

Sembilan nama lingkungan yang ada di Kelurahan Boribellaya sebagai berikut:

No. Lingkungan Luas (ha) Kode RW
1 Lingkungan Marampesu RW 01
2 Lingkungan Tapieng RW 02
3 Lingkungan Majannang (Kampung Majennang) RW 03
4 Lingkungan Tamala'lang (Kampung Polewali & Kampung Tamala'lang) RW 04
5 Lingkungan Bulowa RW 05
6 Lingkungan Pasandang (Kampung Pasandang & Kampung Sangieng) RW 06
7 Lingkungan Nipa RW 07
8 Lingkungan Kacampureng (Kampung Kacempureng) RW 08
9 Lingkungan Cabella RW 09
Jumlah 860

Rukun warga

Kelurahan Boribellaya memiliki sembilan wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW 01/Lingkungan Marampesu
  2. RW 02/Lingkungan Tapieng
  3. RW 03/Lingkungan Majannang
  4. RW 04/Lingkungan Tamala'lang
  5. RW 05/Lingkungan Bulowa
  6. RW 06/Lingkungan Pasandang
  7. RW 07/Lingkungan Nipa
  8. RW 08/Lingkungan Kacampureng
  9. RW 09/Lingkungan Cabella

Rukun tetangga

Kelurahan Boribellaya memiliki sembilan belas wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT 01/RW 01 Lingkungan Marampesu
  2. RT 02/RW 01 Lingkungan Marampesu
  3. RT 03/RW 01 Lingkungan Marampesu
  4. RT 01/RW 02 Lingkungan Tapieng
  5. RT 02/RW 02 Lingkungan Tapieng
  6. RT 01/RW 03 Lingkungan Majannang
  7. RT 02/RW 03 Lingkungan Majannang
  8. RT 01/RW 04 Lingkungan Tamala'lang
  9. RT 02/RW 04 Lingkungan Tamala'lang
  10. RT 01/RW 05 Lingkungan Bulowa
  11. RT 02/RW 05 Lingkungan Bulowa
  12. RT 01/RW 06 Lingkungan Pasandang
  13. RT 02/RW 06 Lingkungan Pasandang
  14. RT 01/RW 07 Lingkungan Nipa
  15. RT 02/RW 07 Lingkungan Nipa
  16. RT 01/RW 08 Lingkungan Kacampureng
  17. RT 02/RW 08 Lingkungan Kacampureng
  18. RT 01/RW 09 Lingkungan Cabella
  19. RT 02/RW 09 Lingkungan Cabella

Daftar kepala desa/lurah

Berikut ini adalah daftar Kepala Desa/Lurah Boribellaya dari masa ke masa:

Informasi lebih lanjut No., Foto ...

Indeks desa

Informasi lebih lanjut Tahun, Nilai IDM Desa ...

Perusahaan

Informasi lebih lanjut No., Nama ...

Fasilitas umum

Ringkasan
Perspektif

Fasilitas Peribadatan

Informasi lebih lanjut No., ID ...

Fasilitas pendidikan

Fasilitas pendidikan yang diarahkan di Kelurahan Boribellaya adalah berupa fasilitas pendidikan dasar, seperti sekolah PAUD, sekolah TK, sekolah TPA, dan sekolah SD. Sarana pendidikan pada jenjang ini menampung aktivitas pendidikan pada kelompok umur pra sekolah sampai dan selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak. Penempatan fasilitas pendidikan ini diarahkan di tengah-tengah permukiman sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak.

Informasi lebih lanjut No., NPSN ...

[51][52]

Fasilitas perkantoran dan pelayanan umum

Fasilitas perkantoran dan pelayanan umum yang ada di kelurahan Boribellaya adalah merupakan fasilitas dengan skala pelayanan lokal. Fasilitas perkantoran dan pelayanan umum yang dimaksud adalah berupa kantor kelurahan Boribellaya dan kantor pelayanan umum lainnya dengan kondisi bangunan permanen.

  • Kantor Kelurahan Boribellaya di Lingkungan Marampesu [53]
  • Balai Penelitian Perikanan Pantai (Balitkanta) di Lingkungan Marampesu
  • Perumahan Balitkanta di Lingkungan Marampesu
  • Kantor Badan Sumber Daya Air

Kompleks pemakaman

  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Majannang, Lingkungan Majannang
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cabbella, Lingkungan Cabbella
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tapieng, Lingkungan Tapieng
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Marampesu, Lingkungan Marampesu
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tamala'lang, Lingkungan Tamala'lang
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasandang, Lingkungan Pasandang

Lainnya

  • Pintu air Tapieng, Lingkungan Tapieng
  • Kanal Irigasi Bantimurung, Lingkungan Majannang, Lingkungan Tapieng, dan Lingkungan Marampesu
  • Jalan Trans Sulawesi Mamminasata, Lingkungan Pasandang
  • Jalan Poros Bantimurung (kilometer 1-2)
  • Jalan Saraja, Lingkungan Marampesu
  • Jalan Lorong H. Tepu, Lingkungan Majannang, Lingkungan Tamala'lang, Lingkungan Tapieng, dan Lingkungan Marampesu
  • Jalan Lingkungan Majannang, Lingkungan Marampesu
  • Jembatan Gantung Tamala'lang–Bontobua, Lingkungan Tamala'lang
  • Jembatan Gantung Pasandang–Pacelle, Lingkungan Pasandang

Prestasi dan penghargaan

  • Piagam dan piala penghargaan dari Bupati Maros sebagai Juara 2 Lomba Kelurahan Tingkat Kabupaten Maros Tahun 2018 (21 Mei 2018)

Bencana daerah

Informasi lebih lanjut No., Jenis Bencana ...

Klimatologi

Kelurahan Boribellaya termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang berada pada daerah khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60–82%. Curah hujan tahunan rata–rata 347 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata–rata 29 derajat celsius. Kecepatan angin rata–rata 2–3 knot/jam. Daerah kelurahan Boribellaya pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni: musim hujan pada periode bulan oktober sampai maret dan musim kemarau pada bulan april sampai september.

Galeri foto

Organisasi kemasyarakatan

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads