Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Kesamben, Jombang
kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Kesamben adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Jombang yang terletak di timur dan berada tepat di selatan Sungai Brantas. Kesamben terhubung langsung dengan wilayah utara sungai (misalnya Kecamatan Kudu) dengan adanya jasa perahu tambangan atau dengan Jembatan Pagerluyung yang terhubung ke Kecamatan Gedeg di Mojokerto. Kesamben berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto di timur dan utara serta ujung timurnya cukup dekat dengan Kota Mojokerto.[1][2] Kesamben berada di dataran rendah dengan lahan yang didominasi persawahan padi dan dialiri jaringan irigasi seperti Afvour Watudakon.[3][4]
Kesamben memiliki kesenian asli bernama Wayang Topeng Jatiduwur yang berasal dari Desa Jatiduwur. Kesenian ini diprakarsai oleh Ki Purwo sebelum abad ke-19 dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kementerian Kebudayaan sejak tahun 2018. Wayang Topeng Jatiduwur adalah seni pertunjukkan drama dan tari menggunakan topeng yang diiringi dalang dan musik gamelan.[5][6]
Remove ads
Geografi

Secara geografis, Kesamben berupa dataran rendah yang dominan lahan persawahan padi. Sawah tersebut didukung adanya jaringan irigasi misalnya Afvour Watudakon yang berakhir di Sungai Brantas. Afvour Watudakon memiliki banyak anak sungai yang tersebar di sepanjang Kecamatan Kesamben misalnya Afvour Dero, Kedungbajul, dan Budugkesambi. Sungai-sungai tersebut rawan banjir akibat penyempitan saluran karena sedimentasi sehingga saat ini sedang direncanakan program normalisasi untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai mestinya.[3][4]
Batas wilayah Kecamatan Kesamben adalah sebagai berikut:[2]
Utara | Sungai Brantas, Kecamatan Kudu, Kecamatan Ngusikan, dan ![]() |
Timur | ![]() |
Selatan | Kecamatan Peterongan dan Kecamatan Sumobito |
Barat | Kecamatan Tembelang |
Remove ads
Daftar desa dan dusun
Kecamatan Kesamben terdiri dari 14 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[2][7]
Remove ads
Tempat terkenal

- Pasar Kesamben
- Masjid Besar Syuhada Kesamben di pusat kecamatan[11]
- Tambangan penyeberangan Sungai Brantas[1]
- Dam Karet Menturus sisi selatan
- Puskesmas Kesamben
- Rest area Km 695 Teras Melati di Jalan Tol Kertosono–Mojokerto - berlokasi di Desa Kedungmlati
- Jembatan Pagerluyung di Desa Blimbing yang melintasi Sungai Brantas dan terhubung dengan Kecamatan Gedeg di Mojokerto[1]
- Warung Iwak Kali Mbak Suci di Desa Gumulan
- PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon di Dusun Beluk, Desa Jombok
Kebudayaan

Kesamben memiliki kesenian asli bernama Wayang Topeng Jatiduwur yang berasal dari Desa Jatiduwur. Kesenian ini diprakarsai oleh Ki Purwo sebelum abad ke-19 dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kementerian Kebudayaan sejak tahun 2018. Wayang Topeng Jatiduwur adalah seni pertunjukkan drama dan tari menggunakan topeng yang diiringi dalang dan musik gamelan. Cerita yang dipentaskan umumnya Lakon Patah Kuda Narawangsa dan Lakon Wiruncana Murca yang berlatar belakang Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Jenggala. Contohnya dalam Lakon Wiruncana Murca menggambarkan kisah Panji Inu Kertapati memenangkan hati Dewi Sekartaji. Terdapat sekitar 33 topeng asli yang dipercaya sebagai topeng generasi pertama. Topeng tersebut dijaga dengan baik oleh pemegang waris dan hanya dikeluarkan pada acara tertentu, sedangkan untuk pementasan biasa menggunakan topeng replika. Pada umumnya, struktur pertunjukkan diawali dengan tari klono, tari bapang, lalu masuk ke cerita. Penari bertopeng hanya melakukan gerakan sedangkan cerita dibawakan oleh dalang.[5][6]
Remove ads
Galeri
- Dam Karet Menturus
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads