Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia

penghargaan tahunan di Festival Film Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik atau Aktris Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran perempuan (aktris) Indonesia atas prestasi mereka dalam peran-peran utama. Penghargaan Citra, yang oleh Screen International disebut sebagai "penghargaan Indonesia yang setara dengan Oscar",[1] adalah penghargaan film paling prestisius di negara tersebut.[2] Penghargaan ini ditujukan untuk mengakui prestasi insan perfilman Indonesia dan menarik perhatian masyarakat kepada industri perfilman tanah air.[3] Awalnya para pemenang dipilih dari setiap entri oleh juri, namun karena perhatian terhadap efisiensi dan merebaknya ketidaksepakatan dari para pemenang dalam industri film Indonesia, maka mulai tahun 1979, FFI memberikan sebuah sistem nominasi dimana sebuah komite memilih para pemenang Penghargaan FFI dari daftar pendek terdiri dari tiga sampai enam nominator.[4] Daftar pendek tersebut ditetapkan menjadi lima pilihan sejak tahun 1987.

Fakta Singkat Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Deskripsi ...

Penghargaan Citra, yang kemudian dikenal dengan sebutan Penghargaan Festival Film Indonesia, pertama kali diberikan di FFI pada tahun 1955 dimana saat itu terdapat dua pemenang: Dhalia dalam Lewat Djam Malam dan Fifi Young dalam Tarmina. Duplikasi tersebut, yang juga terjadi dalam kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik, sempat menimbulkan kontroversi. Para kritikus film menganggap Lewat Djam Malam sejauh ini merupakan film yang bagus dan menyatakan bahwa Djamaluddin Malik telah menggondol penghargaan Tarmina.[5] Festival-festival kelanjutannya diadakan pada 1960 dan 1967. Dan sejak tahun 1973, FFI mulai diadakan setiap tahun.[6]

Acara tersebut terus diselenggarakan tanpa jeda sampai tahun 1992, ketika penurunan dalam produksi film nasional membuat festival tersebut tidak dapat dilanjutkan lagi. Perhelatan tersebut kembali diadakan sebagai acara tahunan pada tahun 2004, setelah mendapatkan dana dari pemerintah Indonesia.[1][7] Pemenang terkini adalah Ladya Cheryl, yang memenangkannya pada Festival Film Indonesia 2022 atas aktingnya dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Sebanyak 93 aktris telah dinominasikan untuk Penghargaan FFI ini, 28 di antaranya menang setidaknya sekali; bahkan aktris pemenang pada 5 tahun terakhir ini (kecuali Laura Basuki) menang untuk pertama kalinya, walaupun mungkin sebelumnya pernah masuk nominasi.

Aktris paling diakui dalam penghargaan ini adalah Christine Hakim, yang memenangkan 6 penghargaan dari sepuluh nominasi, yang dimulai dengan Cinta Pertama pada Festival Film Indonesia 1974[8] – peraihan penghargaan tersebut membuatnya tetap berakting meskipun awalnya berniat menjadi arsitek atau psikolog[9] – dan berlanjut pada tahun 1977, 1979, 1983, 1985, dan 1988.

Aktris lainnya yang memenangkan penghargaan aktris terbaik FFI berganda (masing-masing 2) adalah: Mieke Wijaya pada tahun 1967 dan 1981, Jenny Rachman (1980 dan 1982), Meriam Bellina (1984 dan 1990), Tuti Indra Malaon (1986 dan 1989), Lydia Kandou (1991 dan 1992), serta Laura Basuki (2010 dan 2020).

Sedangkan Atiqah Hasiholan dan Jajang C. Noer menjadi aktris yang meraih nominasi terbanyak yakni 4 nominasi tanpa pernah memenangkannya. Lima film memiliki aktris pemeran berganda yang meraih nominasi pada tahun 2004, 2005, 2007, dan 2013, namun di antara itu hanya Mengejar Mas-Mas yang meraih kemenangan, dengan Dinna Olivia meraih penghargaan tersebut pada tahun 2007.

Hingga sekarang, Dian Sastrowardoyo adalah satu-satunya aktris yang memenangkan penghargaan dalam satu tahun tunggal – pada 2004, ia memenangkan Penghargaan FFI untuk Ada Apa dengan Cinta? sementara ia juga mendapatkan nominasi untuk Pasir Berbisik pada tahun yang sama.

Kemenangan Putri Marino dalam debutnya di dunia seni peran lewat film Posesif, dimana ia langsung memenangkan Piala Citra untuk Aktris Terbaik pada tahun 2017, menobatkan dirinya sebagai aktris kedua dalam sejarah perfilman Indonesia yang memenangkan Piala Citra tersebut untuk film perdananya – setelah Christine Hakim pada tahun 1974 untuk film Cinta Pertama.

Remove ads

Nominasi dan penghargaan

Ringkasan
Perspektif

Keterangan

Informasi lebih lanjut Tanda, Arti ...

1950—an

Thumb
Fifi Young adalah salah satu pemenang pertama untuk perannya dalam Tarmina (1954).
Informasi lebih lanjut Tahun, Aktris ...

1960—an

Thumb
Mieke Wijaya menang dua kali untuk Gadis Kerudung Putih (1966) dan Kembang Semusim (1980).
Informasi lebih lanjut Tahun, Aktris ...

1970—an

Thumb
Rima Melati menang untuk Intan Berduri (1972).
Thumb
Pada usia 18 tahun, Christine Hakim menjadi aktris termuda yang menang untuk Cinta Pertama (1973). Dia juga memiliki nominasi terbanyak dengan sepuluh dan kemenangan terbanyak dengan enam.

1980—an

Thumb
Jenny Rachman menang dua kali untuk Kabut Sutra Ungu (1979) dan Gadis Marathon (1981).
Thumb
Meriam Bellina menang dua kali untuk perannya dalam Cinta di Balik Noda (1984) dan Taksi (1990).
Thumb
Tuti Indra Malaon menang dua kali untuk Ibunda (1986) dan Pacar Ketinggalan Kereta (1988).
Thumb
Widyawati menang untuk Arini (Masih Ada Kereta yang Akan Lewat) (1987).
Informasi lebih lanjut Tahun, Aktris ...

1990—an

2000—an

Thumb
Dian Sastrowardoyo menang untuk Ada Apa dengan Cinta? pada 2004. Ia juga dinominasikan untuk Pasir Berbisik pada tahun yang sama.
Thumb
Jajang C. Noer telah dinominasikan sebanyak tiga kali namun tidak pernah menang.

2010—an

Thumb
Laura Basuki menang dua kali, untuk 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta (2010) dan untuk perannya sebagai Susi Susanti dalam Susi Susanti: Love All (2019).
Thumb
Adinia Wirasti menang untuk Laura & Marsha (2013).
Thumb
Tara Basro menang untuk A Copy of My Mind (2015).
Thumb
Putri Marino menang untuk akting perdananya dalam Posesif (2017).
Thumb
Marsha Timothy menang untuk Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).
Informasi lebih lanjut Tahun, Aktris ...

2020—an

Remove ads

Nominasi dan kemenangan ganda

Informasi lebih lanjut Kemenangan, Aktris ...
Remove ads

Nominasi ganda dari film yang sama

Rekor nominator

Nominasi terbanyak

Kemenangan terbanyak

Kemenangan berturut-turut

Nominasi tanpa kemenangan terbanyak

Remove ads

Usia superlatif

Informasi lebih lanjut Rekor, Aktris ...

Lihat juga

Catatan penjelas

  1. Penghargaan diberikan dengan sebutan "Pemeran Utama Wanita Terbaik Dengan Pujian"; sebuah kekhasan yang sama dengan yang dibuat pada penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik. Christine Hakim meraih penghargaan Citra tersebut.[6]
  2. Penghargaan diberikan dengan sebutan "Pemeran Utama Wanita Terbaik Dengan Penghargaan"; sebuah kekhasan yang sama dengan yang dibuat pada penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik. Artinya, ini adalah sebuah penghargaan "runner up".[6]
Remove ads

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads