Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Festival Film Indonesia 2016

penghargaan ke-36 Festival Film Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Festival Film Indonesia 2016
Remove ads

Festival Film Indonesia 2016 adalah Festival Film Indonesia yang ke-36. Pada tahun ini, penyelenggaraan FFI 2016 mengambil tema Restorasi.[1] Adapun FFI 2016 mengangkat tema Restorasi tersebut sebagai bentuk dukungan pelestarian dan pentingnya film untuk warisan budaya. Malam puncak penganugerahan FFI 2016 diadakan pada 6 November 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dan disiarkan oleh RCTI pada pukul 22.00 WIB. Aktor dan komedian Pandji Pragiwaksono serta sutradara dan penulis Ernest Prakasa didapuk untuk membawakan acara ini. Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy dan Ketua Badan Perfilman Indonesia, Kemala Atmojo.

Fakta Singkat Tanggal, Lokasi ...

Sebelumnya, sejumlah rangkaian acara FFI 2016 dilakukan di Jakarta, diantaranya Pembukaan gelaran FFI 2016 dan pemutaran film Tiga Dara hasil restorasi pada 3 Agustus 2016 di Bioskop Metropole, Jakarta,[2] kemudian pada 25 September diadakan Pameran seni instalasi FFI 2016 di pusat perbelanjaan Neo Soho, Central Park Jakarta Barat dan Senayan City Jakarta Selatan,[3] serta pada 14 Oktober diadakan malam pengumuman nominasi Piala Citra FFI 2016 di Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat.[4]

Pada pengumuman pemenang, film Athirah karya sutradara Riri Riza berhasil membawa 6 piala Citra termasuk untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Cut Mini dan Penulis Naskah Adaptasi Terbaik untuk Salman Aristo dan Riri Riza. Sementara itu, My Stupid Boss dan Salawaku keduanya berhasil meraih 3 piala Citra.[5]

Remove ads

Rencana pelaksanaan

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Jayapura, kota yang direncanakan akan menjadi tuan rumah FFI 2016.

Pada mulanya gelaran Festival Film Indonesia 2016 sempat direncanakan akan diadakan di Provinsi Papua. Ibu kota provinsi Papua, Jayapura menyatakan diri siap menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Film Indonesia (FFI) pada bulan November 2016 dan akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar pelaksanaan acara puncak FFI berlangsung sukses, jika dilaksanakan di Kota Jayapura.[6]

Keseriusan Pemerintah Daerah Papua untuk menjadi tuan rumah FFI 2016 dilakukan dengan memasukan anggaran pelaksanaan FFI dalam RAPBD Papua tahun 2016. Di luar anggaran Kementerian yang sudah ada, Pemerintah Daerah Papua siap menanggung tambahan pembiayaan yang akan muncul sebagai konsekuensi pelaksanaan FFI di Papua. Tanah Papua sebenarnya bukan wilayah yang asing bagi perfilman nasional. Seperti diketahui beberapa film nasional juga telah mengambil lokasi syuting di Papua, di antaranya Denias, Senandung di Atas Awan (Alenia Pictures) dan Epen Cupen The Movie (Rapi Films).

Namun, pada perjalanannya Panitia Pelaksana FFI 2016 memutuskan membatalkan rencana penyelenggaraan di Papua dan memindahkannya kembali ke Jakarta. Menurut Ketua Pelaksana, Lukman Sardi, terdapat beberapa poin pertimbangan. Salah satunya Papua yang terlalu jauh dijangkau dari Jakarta.[7] Selain itu, perhitungan dana bagi para juri dan undangan yang akan diboyong ke Papua saja sudah sangat besar. Alhasil, hal tersebut membuat panitia mengurungkan niat tersebut. Sebagai ganti, panitia sepakat menggelar FFI 2016 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 6 November 2016.[8]

Panitia pelaksana

Remove ads

Daftar nominasi, pemenang, dan penghargaan khusus

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Mira Lesmana dan Riri Riza, peraih Film Terbaik dan Sutradara Terbaik FFI 2016.
Thumb
Christine Hakim, pemerima Lifetime Achievement Awards.

Pada malam 14 Oktober diadakan pengumuman nominasi Piala Citra FFI 2016 di Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat.[4] Film Rudy Habibie dan Athirah menjadi dua film dengan perolehan nominasi terbanyak yaitu 10 nominasi.

Para pemenang diumumkan 6 November 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Athirah unggul setelah berhasil membawa 6 Piala Citra termasuk untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Riri Riza, Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Cut Mini dan Penulis Naskah Adaptasi Terbaik untuk Salman Aristo dan Riri Riza. My Stupid Boss dan Salawaku menjadi film peraih Piala Citra terbanyak setelah Athirah pada malam itu dengan perolehan 3 piala. Tercatat ini kemenangan keempat Reza Rahadian, dan ketiga untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.

Di sisi lain, Rudy Habibie harus pulang dengan tangan hampa karena tidak memenangkan satu pun di antara 10 nominasi yang didapatkannya. Nasib yang sama dialami oleh Surat dari Praha yang begitu berjaya di berbagai festival film dan di sini pun mendapatkan 6 nominasi, namun tidak mampu membawa pulang satu Piala Citra pun.

Penghargaan

Pemenang dituliskan dengan huruf tebal di urutan pertama. Nominasi diurutkan berdasarkan abjad pada judul film yang diunggulkan:[9][5]

Film Terbaik
Sutradara Terbaik
Pemeran Utama Pria Terbaik
Pemeran Utama Wanita Terbaik
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Penulis Skenario Asli Terbaik
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik
Pengarah Sinematografi Terbaik
Pengarah Artistik Terbaik
  • Eros Eflin Athirah
    • Iqbal Marjono Headshot
    • Ade Gimbal My Stupid Boss
    • Allan Sebastian Rudy Habibie
    • Edy Wibowo The Window
Penata Efek Visual Terbaik
Penyunting Gambar Terbaik
Penata Suara Terbaik
Penata Musik Terbaik
Penata Busana Terbaik
Pemeran Anak Terbaik
Lagu Tema Terbaik
Film Animasi Terbaik
  • Surat untuk Jakarta – Andre Sugianto, Aditya Prabaswara & Ardhira Anugrah Putra
    • Adit Sopo Jarwo: Eyang Datang Semua Senang – Indrajaya & Omar Aryaindra
    • Adit Sopo Jarwo: Festival Perahu Kertas Belayar Tanpa Batas – Indrajaya & Omar Aryaindra
    • Ang – Robert Sunny
    • Reform – M. Ramza Ardyputra
Film Dokumenter Panjang Terbaik
  • Gesang Sang Maestro Keroncong – Marselli Sumarno
    • Indonesia Kirana – Febian Nurrahman Saktinegara
    • Masean’s Messages – Dwitra J. Ariana
    • Nokas – Manuel Alberto Maia
    • Petani Terakhir – Dwitra J. Ariana
Film Dokumenter Pendek Terbaik
  • Mama Amamapare – Yonri S. Revolt & Febian Kakisina
    • 1.180 MDPL – Muhammad Mirza & Ahmalul Fauzan
    • Di Kaliurang – Fransiscus Magastowo
    • Tarung – Steve Pillar Setiabudi
    • Wasis – Ima Puspita Sari
Film Pendek Terbaik
  • Prenjak – Wregas Bhanuteja
    • Kitorang Basudara – Ninndi Raras
    • Memoria Tanah Ingatan – Kamila Andini
    • On the Origin of Fear – Bayu Prihantoro Filemon
    • Pangreh – Harvan Agustriansyah
Lifetime Achievement Awards
Christine Hakim
[10]

Film multi-nominasi dan multi-penghargaan

Remove ads

Presenter dan pengisi acara

Ringkasan
Perspektif

Berikut adalah daftar presenter, pembaca nominasi serta pengisi pertunjukan musik.[11][12]

Thumb
Ernest Prakasa, pembawa acara FFI 2016.
Thumb
Jajang C. Noer, presenter kategori Film Terbaik.
Thumb
Garin Nugroho, presenter kategori Lifetime Achievement Awards.

Presenter

Pengisi acara

Informasi lebih lanjut Nama, Peran ...
Remove ads

In Memoriam

Berikut adalah tokoh-tokoh yang masuk dalam segmen In Memoriam. Segmen ini mengenang para tokoh industri perfilman Indonesia yang meninggal dunia pada tahun 2015–2016.

Mereka yang berpulang rentang Desember 2015–November 2016:

Remove ads

Referensi

Daftar pustaka

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads