Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Taufik Hidayat
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (sejak 2024) Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Taufik Hidayat (lahir 10 Agustus 1981 ) adalah mantan atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia yang meraih emas Olimpiade 2004 mengalahkan Shon Seung-mo dari Korea Selatan di babak final, dan Kejuaraan Dunia 2005. Selain itu, ia juga juara Pesta Olahraga Asia 2002 dan 2006. Saat ini, Taufik menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.
Pada 30 Januari 2009, Taufik mundur dari Pelatnas Cipayung, Setelah itu ia menjadi pemain profesional. Pada November 2012, Taufik membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA), berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Taufik juga kerap memberi kritik performa timnas, utamanya dari sektor tunggal putra.
Ia telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
Remove ads
Ringkasan karier
Ringkasan
Perspektif
Saat masih muda, ia bergabung dengan klub SGS, klub bulu tangkis di Bandung,Tempat ia berlatih di bawah bimbingan Iie Sumirat.
Pada usia 17 tahun ia memenangkan Brunei Terbuka dan mencapai semifinal Kejuaraan Asia 1998 dan Indonesia Terbuka. Pada tahun 1999, Taufik meraih gelar Indonesia Terbuka pertamanya. Pada tahun yang sama ia juga mencapai final All England dan Singapura Terbuka namun kalah di final dari rival beratnya Peter Gade dan seniornya di tim nasional Hariyanto Arbi.
Taufik meraih peringkat nomor satu dunia saat ia masih berusia 19 tahun pada tahun 2000 setelah menjuarai Malaysia Terbuka, Kejuaraan Asia, Indonesia Terbuka dan sekali lagi menjadi runner-up All England dimana ia dikalahkan oleh pemain Tiongkok, Xia Xuanze.
Olimpiade Sydney 2000
Taufik mengikuti kompetisi tunggal putra pada Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney. Di Olimpiade pertamanya, Ia tersingkir di perempat final oleh Ji Xinpeng dari Tiongkok.[2]
Olimpiade Athena 2004
Taufik memenangkan medali emas tunggal putra di Olimpiade Musim Panas 2004 dengan mengalahkan Hidetaka Yamada dari Jepang dan Wong Choong Hann dari Malaysia di dua putaran pertama. Taufik mengalahkan Peter Gade dari Denmark 15–12, 15–12 di perempat final dan Boonsak Ponsana dari Thailand 15–9, 15–2 di semifinal. Bermain dalam pertandingan perebutan medali emas, Dia mengalahkan Shon Seung-mo dari Korea Selatan 15–8, 15–7 di final untuk memenangkan medali emas.
Pada tahun yang sama, Taufik berhasil mempertahankan gelar Indonesia Terbuka dengan mengalahkan Chen Hong 15–9, 15–3 di final dan meraih gelar Kejuaraan Asia keduanya.[3]
2005: Kejuaraan Dunia
Pada bulan Agustus 2005, ia memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia dengan mengalahkan peringkat satu dunia Lin Dan dari Tiongkok 15–3, 15–7 di final. Dengan gelar tersebut, ia menjadi pemain tunggal putra pertama yang menyandang gelar Olimpiade dan Kejuaraan Dunia secara berturut-turut.[4]
2006–2007: Medali emas Pesta Olahraga Asia dan Pesta Olahraga Asia Tenggara kedua
Taufik meraih medali emas tunggal putra Pesta Olahraga Asia 2006 di Doha. Ia juga memenangkan Kejuaraan Asia 2007, dan medali emas tunggal putra Pesta Olahraga Asia Tenggara 2007 di Nakhon Ratchasima.[5]
Olimpiade Beijing 2008
Taufik berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2008 tetapi ia tersingkir di babak kedua oleh Wong Choong Hann dari Malaysia.[6]
Olimpiade London 2012
Untuk keempat kalinya, Taufik mengikuti Olimpiade Musim Panas. Taufik berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 2012 tetapi ia tersingkir di babak 16 besar oleh Lin Dan dari Tiongkok.
Media populer terkadang fokus pada persaingan yang dirasakan antara Taufik dan pemain Tiongkok Lin Dan, menyebut keduanya sebagai "saingan berat".[7][8][9] Ini terakhir kalinya Taufik mengikuti Olimpiade Musim Panas.
Pensiun
Taufik resmi mengakhiri karier sebagai pebulutangkis profesional pada tanggal 12 Juni 2013. Taufik gantung raket dengan kekalahan di babak pertama ajang Indonesia Terbuka 2013 di Istora Senayan.[10]
Remove ads
Keahlian pemain
Taufik mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol.[11] Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam,[12] banyak pemain lain yang mencoba untuk melakukan hal tersebut, tetapi belum ada yang sebaik Taufik. Taufik juga dapat melakukan pukulan drop shot dan permainan net dengan baik.
Remove ads
Partisipasi dalam tim beregu Indonesia
Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, dan 2008) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005).
Kehidupan pribadi
Ia menikahi Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah dikaruniai seorang putri pada tanggal 3 Agustus 2007, yang kemudian diberi nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Kemudian, mereka telah dikaruniai seorang putra pada tanggal 11 Juni 2010, yang kemudian diberi nama Nayottama Prawira Hidayat.[13][14]
Remove ads
Penghargaan dan nominasi
Tanda Kehormatan dan Penghargaan Kepresidenan
Remove ads
Prestasi
Ringkasan
Perspektif
Olimpiade
Tunggal Putra
Kejuaraan Dunia
Tunggal Putra
Piala Dunia
Tunggal Putra
Pesta Olahraga Asia
Tunggal Putra
Kejuaraan Asia
Tunggal Putra
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Tunggal Putra
Kejuaraan Asia Junior
Tunggal Putra
Seri Super BWF
Seri Super BWF, diluncurkan pada 14 Desember 2006 dan dilaksanakan pada tahun 2007,[35] adalah serangkaian turnamen bulu tangkis elit, yang disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Seri Super BWF memiliki dua level yaitu Superseries dan Superseries Premier. Musim Superseries menampilkan dua belas turnamen di seluruh dunia, yang diperkenalkan sejak 2011,[36] dengan para pemain sukses diundang ke Final Superseries BWF yang diadakan pada akhir tahun.
Tunggal Putra
- Turnamen Final Superseries
- Turnamen Superseries Premier
- Turnamen Superseries
Grand Prix BWF/IBF
Grand Prix BWF memiliki dua level, Grand Prix dan Grand Prix Gold. Ini adalah serangkaian turnamen bulu tangkis yang disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007. Grand Prix Bulu Tangkis Dunia telah disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) sejak tahun 1983.
Tunggal Putra
- Turnamen Grand Prix Gold BWF
- Turnamen Grand Prix BWF/IBF
IBF Junior Internasional
Tunggal Putra
Kejuaraan Terbuka Nasional AS
Tunggal Putra
Ganda Putra
Pekan Olahraga Nasional
Tunggal Putra
Kejuaraan Nasional
Tunggal Putra
Remove ads
Rekor melawan lawan terpilih
Rekor melawan finalis Superseries, semifinalis Kejuaraan Dunia, dan perempat finalis Olimpiade.[77]
Bao Chunlai 5–9
Chen Hong 9–2
Chen Jin 2–4
Chen Long 2–4
Chen Yu 7–0
Du Pengyu 5–1
Ji Xinpeng 0–2
Lin Dan 4–13
Xia Xuanze 2–2
Viktor Axelsen 0–1
Peter Gade 10–8
Poul-Erik Høyer Larsen 1–1
Jan Ø. Jørgensen 2–2
Kevin Cordón 1–0
Hariyanto Arbi 0–1
Hendrawan 2–1
Sony Dwi Kuncoro 3–3
Tommy Sugiarto 2–1
Sho Sasaki 1–3
Lee Hyun-il 2–4
Park Sung-hwan 11–2
Son Wan-ho 3–0
Lee Chong Wei 8–15
Liew Daren 2–1
Wong Choong Hann 4–6
Ronald Susilo 3–1
Boonsak Ponsana 10–1
Remove ads
Sejarah elektoral
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads