Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Metro Jabar Trans
layanan bus kota modern di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Metro Jabar Trans (nama model digayakan: Metro JabarTrans) adalah sebuah sistem bus raya terpadu (BRT) di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Layanan ini merupakan gabungan layanan yang telah beroperasi sebelumnya yaitu Trans Metro Pasundan (TMP) dan Bus Rapid Transit Aman & Sehat (Buratas). Saat ini terdapat enam rute yang beroperasi di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang. Metro Jabar Trans dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan BUMD Provinsi Jawa Barat yaitu PT Jasa Sarana.[1]
Layanan ini merupakan kelanjutan dari program Teman Bus yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Namun per 31 Desember 2024, nama layanannya diubah menjadi Metro Jabar Trans. Seluruh rute Trans Metro Pasundan juga dialihkan operasionalnya dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.[2] Infrastruktur penunjang seperti jalur khusus, jalur pejalan kaki serta bangunan stasiun, terminal dan depo akan mulai dibangun pada tahun 2025 dengan 21 rute akan beroperasi penuh pada tahun 2027.[3]
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Program Bus Rapid Transit oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (2017—2024)
Pengoperasian perdana Trans Metropolitan Bandung Raya (November 2017)
Berawal dari kajian yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bahwa diperlukannya pengembangan transportasi massal di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung[4] sehingga diresmikan penggunaannya pada 18 September 2017 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Kota Bandung. Meskipun sudah diresmikan pada 18 September 2017, layanan yang dinamakan Trans Metropolitan Bandung Raya ini baru beroperasi pada 3 November 2017 dengan melayani rute Leuwipanjang—Majalaya.[5]
Pada awal operasionalnya, Trans Metropolitan Bandung Raya hanya beroperasi sebanyak 2 unit bus dari 10 unit bus yang tersedia. Layanan ini beroperasi dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB setiap harinya dengan tarif umum sebesar Rp. 5.000,- yang berlaku secara flat dengan metode pembayaran tunai. Sedangkan untuk lansia digratiskan dengan menunjukkan kartu identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM).[6]
Perubahan jenama menjadi Bus Rapid Transit Aman & Sehat (2021)
Pada tahun 2021, layanan ini melakukan perubahan jenama menjadi Bus Rapid Transit Aman & Sehat (Buratas). Namun belum diketahui alasan dari perubahan jenama ini.[7]
Ujicoba pembayaran menggunakan Kartu Uang Elektronik (Januari 2024)
Pada bulan Januari 2024, pengguna layanan Bus Rapid Transit Aman & Sehat dapat menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) yang terintegrasi dengan layanan Trans Metro Pasundan sebagai metode pembayaran dengan tarif yang lebih murah yakni Rp. 4.900,-. Setelah dilakukan ujicoba pada bulan sebelumnya, pada bulan Februari 2024 pengguna diwajibkan menggunakan metode pembayaran non-tunai untuk bertransaksi.[8]
Program SUTRI NAMA & INDOBUS oleh Kementerian Perhubungan & GIZ (2017—2024)
Penandatanganan kesepakatan program dengan GIZ (Desember 2017)
Rencana pembangunan sistem BRT di Cekungan Bandung kembali mencuat sejak 2017. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dalam kerangka proyek Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (SUTRI NAMA) dan Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project (INDOBUS).[9] Pada 8 Oktober 2019, Bandung ditetapkan sebagai salah satu dari lima kota percontohan ini, bersama dengan Batam, Pekanbaru, Semarang dan Makassar dengan dana hibah sebesar € 21 juta yang diberikan oleh pemerintah Jerman, Swiss dan Inggris.[10]
Penandatanganan kesepakatan program dengan pemerintah daerah (Maret 2021)
Kesepakatan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta pemerintah kabupaten/kota terkait ditandatangani kesepakatan bersama pada 2 Maret 2021. Berdasarkan kesepakatan tersebut, sistem BRT Cekungan Bandung direncanakan mencakup jalur khusus sepanjang 23 kilometer, 27 stasiun, serta cakupan layanan sepanjang 169 kilometer yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.[11]
Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (Maret 2022)
Untuk pengoperasian layanan BRT Cekungan Bandung yang mencakup lima wilayah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Barat (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang), Gubernur Jawa Barat pada tahun 2022 membentuk sebuah lembaga koordinasi yang disebut Badan Pengelola Kawasan Perkotaan (BPKP) Cekungan Bandung[12] berdasarkan Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2020,[13] serta menunjuk Tatang Rustandar Wiraatmadja sebagai Kepala Pelaksana pada tahun 2023.[14] Badan Pengelola Kawasan Perkotaan (BPKP) Cekungan Bandung khususnya divisi transportasi berperan sebagai koordinator dalam pengelolaan dan penyelarasan kebijakan transportasi lintas kabupaten dan kota di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung.[15]
Penutupan program SUTRI NAMA & INDOBUS (2024)
Sebagai salah satu kota prioritas, Bandung mendapatkan berbagai bentuk dukungan. Dukungan ini membantu Bandung dalam mempersiapkan cetak biru untuk pengembangan BRT di masa mendatang. Selain kajian teknis, pentingnya komunikasi antara pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan program ini.[16] Meskipun kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Jerman melalui program SUTRI NAMA & INDOBUS berakhir pada tahun 2024. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berharap hasil dari program ini diharapkan menjadi panduan bagi implementasi Bus Rapid Transit (BRT) di Indonesia.[17]
Program Teman Bus oleh Kementerian Perhubungan (2021—2024)
Pengoperasian perdana Trans Metro Pasundan (Desember 2021)
Layanan ini merupakan bagian dari program Teman Bus dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Teman Bus beroperasi di Bandung dengan nama Trans Metro Pasundan (TMP). TMP menjadi layanan yang kedelapan setelah Makassar dan Banyumas dalam program pembelian layanan (Buy The Service/BTS) Teman Bus.[18]
Pengoperasian Trans Metro Pasundan dimulai pada 21 Desember 2024 yang mengoperasikan koridor 5 dengan rute UNPAD Dipatiukur—UNPAD Jatinangor via Tol dengan tarif gratis. Meskipun demikian, penumpang diimbau untuk membawa kartu non-tunai dan penumpang melakukan pembayaran dengan cara menempelkan Kartu Uang Elektronik (KUE) ke perangkat pembaca kartu dalam bus (tap on bus) atau dengan memindai kode QR dari aplikasi Teman Bus yang saat itu tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.[19] Setelah pengoperasian perdananya, peresmian layanan Trans Metro Pasundan baru dilaksanakan pada 27 Desember 2021 di halaman Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Operator yang menjalankan operasional layanan Trans Metro Pasundan adalah Perum DAMRI dan PT Big Bird Pusaka, anak usaha Bluebird.[20]
Penolakan Trans Metro Pasundan oleh layanan angkutan eksisting (April—Mei 2022)
Pada awal masa pengoperasiannya, Trans Metro Pasundan seringkali mengalami penolakan dari beberapa pihak, salah satunya dari sopir angkot. Pada 8 April 2022, bus Koridor 3 Trans Metro Pasundan diberhentikan oleh sopir angkot dan preman di Jalan Bojongsoang—Buahbatu, berakhir dengan ditangkapnya seorang sopir angkot oleh pihak kepolisian atas dasar pengancaman terhadap bus.[21] Pada 9 April 2022, sebuah bus Koridor 2 Trans Metro Pasundan dari Alun-alun Bandung menuju IKEA Kota Baru Parahyangan dicegat oleh beberapa sopir angkot di Kota Cimahi karena pengoperasiannya dianggap kurang disosialisasikan kepada angkutan eksisting. Selain itu, mereka juga merasa dirugikan akibat tarif gratis yang diberlakukan oleh Trans Metro Pasundan.[22] Pada 22 April dan 11 Mei 2022, sopir angkot di Soreang menghadang bus Koridor 1 Trans Metro Pasundan dan memaksa penumpang untuk pindah ke angkot,[23] tetapi para penumpang menolak dan memilih untuk menaiki bus lain.[24]
Selain kejadian-kejadian tersebut, Trans Metro Pasundan juga sering mengalami penolakan serupa dan bentuk protes lain, seperti pemerasan.[25] Operator Trans Metro Pasundan telah mengusahakan pemecahan masalah ini, di antaranya dengan melakukan mediasi serta sosialisasi kepada masyarakat dan operator transportasi umum lain. Selain itu, operator juga bekerja sama dengan pihak kepolisian.[26]
Perubahan skema tarif Trans Metro Pasundan menjadi berbayar (Oktober 2022)
Pada 31 Oktober 2022, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 138/PMK.02/2022, semua layanan program Teman Bus pada setiap kota mulai dikenakan tarif. Tarif yang dikenakan untuk Bandung adalah sebesar Rp. 4.900,- untuk sekali perjalanan.[27] Pembayaran Trans Metro Pasundan dilakukan menggunakan metode pembayaran non-tunai dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) serta aplikasi dompet digital dan perbankan yang mendukung pembayaran dengan QRIS. Selain itu, tarif masih digratiskan untuk pelajar, lansia dan penyandang disabilitas dengan memindai kartu khusus yang tersedia di dalam bus.[28]
Pemberlakuan skema integrasi selama 90 menit di Trans Metro Pasundan (Juli 2023)
Pada 1 Juli 2023, penumpang diwajibkan membayar dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) agar dapat menikmati skema integrasi ketika transit atau berganti koridor tanpa harus membayar lagi. Skema integrasi ini berlaku selama 90 menit.[29] Selain itu, terdapat tarif khusus sebesar Rp. 2.000,- untuk pelajar/mahasiswa, lansia dan penyandang disabilitas sehingga tarif gratis untuk kelompok tersebut sebelumnya ditiadakan. Penumpang yang termasuk kelompok tersebut perlu mendaftarkan Kartu Uang Elektronik (KUE) terlebih dahulu untuk mendapat tarif khusus.[30]
Program MASTRAN oleh Kementerian Perhubungan & Bank Dunia (2022—sekarang)
Persetujuan pembiayaan Bank Dunia untuk program MASTRAN (Juni 2022)
.jpg)
Kementerian Perhubungan berencana akan mengembangkan layanan Teman Bus di Cekungan Bandung menjadi sistem BRT, sesuai standar BRT Internasional. BRT Cekungan Bandung merupakan bagian dari program MASTRAN (Indonesia Mass Transit Project) yang diprakarsai oleh Bank Dunia dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$224 juta. Program ini akan diinisiasi di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung di Provinsi Jawa Barat dan Kawasan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) di Provinsi Sumatera Utara.[32]
Rencana ini mendapatkan dukungan pembiayaaan dari Bank Dunia melalui Proyek Implementasi Program Angkutan Massal Nasional (Indonesia Mass Transit Program) yang telah masuk ke dalam Bluebook BAPPENAS 2020–2024/Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.[33] Selain itu PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta) pun akan turut serta dalam memberikan pendampingan dan konsultasi dalam implementasi sistem dan pengelolaan BRT Cekungan Bandung,[34] serta PT Jak Lingko Indonesia akan turut serta dalam sistem integrasi pengumpulan tarif pada BRT Cekungan Bandung melalui penandatanganan nota kesepahaman di Kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.[35]
Persetujuan pembiayaan AFD untuk program MASTRAN (Maret 2023)
Selain dukungan dari Bank Dunia, proyek ini akan menerima pendanaan dari pemerintah Indonesia, Agence française de développement (AFD),[36] dan sektor swasta, menjadikan total pendanaan sebesar US$264 juta. Biaya tersebut akan digunakan untuk pembangunan jalur khusus, jalur pejalan kaki, stasiun, depo dan sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS).[37] Sistem BRT Cekungan Bandung diharapkan akan melayani kebutuhan akan transportasi massal yang terintegrasi di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung dan juga mengurangi emisi karbon serta gas rumah kaca di udara dari sektor transportasi[38] sesuai dengan komitmen dari Konvensi Perubahan Iklim.[39] Hal ini dilakukan dengan rencana implementasi armada bus listrik yang akan digunakan oleh sistem BRT Cekungan Bandung.[40]
BRT Cekungan Bandung direncanakan akan menggunakan jalur khusus sepanjang 21 km dengan 27 stasiun di dalam jalur khusus,[41] serta melayani 21 rute yang menjangkau area seluas 169 km dengan menggunakan armada kurang lebih sebanyak 579 bus (bervariasi antara bus ukuran besar, medium dan kecil) yang 40 persennya diwajibkan menggunakan bus listrik.[42] Sesuai dengan hasil kesepakatan, rencana pembangunan di Kawasan Metropolitan Cekungan Bandung akan dimulai pada tahun 2024 dan akan memakan waktu selama 3 tahun, sehingga BRT Cekungan Bandung akan beroperasi penuh pada tahun 2027.[43]
Pengambilalihan beberapa koridor Trans Metro Pasundan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (2024)
Pada awal 2024, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui UPTD PPP LLAJ Wilayah II mengambil alih layanan untuk Trans Metro Pasundan Koridor 2 dan 3.[44] Sehubungan dengan hal tersebut, sempat terjadi kendala pembayaran untuk kedua koridor selama beberapa waktu.[45] Mulai 22 Januari 2024,[46] Koridor 2 Trans Metro Pasundan mengalami pengalihan rute dan penambahan titik pemberhentian di Stasiun Padalarang untuk menunjang keterhubungan dengan kereta cepat Whoosh.[47]
Perubahan jenama menjadi Metro Jabar Trans (Januari 2025)
Pada 31 Desember 2024, nama layanan Trans Metro Pasundan diubah menjadi Metro Jabar Trans ditandai dengan kegiatan peluncuran di depan halaman Gedung Sate. Perubahan jenama ini sekaligus menandai pengambilalihan seluruh operasional koridor Trans Metro Pasundan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.[2] Selain mengoperasikan lima rute dari Trans Metro Pasundan, Metro Jabar Trans juga mengambil alih layanan Bus Rapid Transit Aman & Sehat (Buratas), layanan bus kota eksisting milik Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang melayani rute Leuwipanjang—Majalaya sejak 3 November 2017.[48]
Persiapan pelaksanaan konstruksi infrastruktur (Juni 2025—sekarang)
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menjelaskan bahwa program pengembangan sistem angkutan umum massal itu sudah dimulai dari tahun 2022 dan sempat mengalami keterlambatan selama tiga tahun akibat sejumlah kendala di awal. Saat ini, pengembangan sistem BRT dalam proyek MASTRAN mencakup Kawasan Metropolitan Mebidang dan Cekungan Bandung. Di Cekungan Bandung, sistem akan dilengkapi 579 unit bus, 21 kilometer jalur khusus (dedicated lane), 34 stasiun BRT, serta 768 bus stop di luar koridor utama.[49]
Untuk saat ini, kelanjutan proyek MASTRAN di Cekungan Bandung sedang di tahap persiapan tender untuk kegiatan konstruksi infrastruktur serta pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang akan dimulai pada Januari 2026.[50] Dalam persiapan tender, Kementerian Perhubungan bersama dengan Pemerintah Kota Bandung sedang mengkaji dan mendata dampak sosial yang ditimbulkan, serta pemberian kompensasi seperti apa yang disebabkan oleh kegiatan konstruksi infrastruktur BRT Cekungan Bandung.[51]
Remove ads
Armada
Ringkasan
Perspektif
Bus sedang Mitsubishi Colt FE 84G yang digunakan oleh koridor 6 dengan livery Buratas
Beberapa armada lama koridor 5 dengan model "Celcius" saat berhenti di Halte UNPAD Dipatiukur
Bus-bus milik kedua operator Metro Jabar Trans, PT Big Bird Pusaka (kiri) dan Perum DAMRI (kanan)
Bus sedang Isuzu NQR 71 yang digunakan oleh koridor 2 dan 3 dengan livery Trans Metro Pasundan
Armada lama koridor 4 dengan livery Trans Bandung Raya di Halte UNPAD Dipatiukur
Interior bus besar Hino RK8 yang pernah digunakan oleh koridor 1, 4 dan 5
Bus listrik INKA E-Inobus yang pernah digunakan oleh koridor 4 dengan livery aslinya (KTT G20)
Pada tahun 2025, Metro Jabar Trans telah mengoperasikan 85 unit bus dengan armada berukuran sedang.[52] Armada bus untuk layanan koridor 1, 4, 5, 6 disediakan dan dioperasikan oleh DAMRI, serta untuk layanan koridor 2, 3 disediakan dan dioperasikan oleh Big Bird Pusaka.[53]
Setiap armada memiliki kursi prioritas untuk kaum difabel, papan informasi elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan dilalui (kecuali armada yang digunakan koridor 6), On Board Unit (OBU) yang memonitor keberadaan bus menggunakan GPS yang terintegrasi dengan aplikasi MitraDarat, layar monitor yang menampilkan rute dan rekaman CCTV, papan identitas pengemudi, stiker identitas bus (nomor lambung/bodi bus), stiker call center serta stiker barang bawaan dan kegiatan yang dilarang di dalam bus.[54]
Sebagai antisipasi keadaan darurat, setiap bus dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus, tuas darurat di dekat pintu bus, pintu darurat, alat pemadam api ringan, CCTV serta teknologi telematika lainnya untuk kepentingan keselamatan perjalanan. Untuk bertransaksi, terdapat alat Tap On Bus (TOB) untuk yang akan bertransaksi dengan Kartu Uang Elektronik (KUE), QRIS Tap dan QRIS CPM serta stiker kode QR untuk yang akan bertransaksi dengan QRIS MPM.[55]
Armada saat ini
Berikut daftar armada yang saat ini sedang beroperasi. Semua garasi bus berlokasi di dalam Provinsi Jawa Barat, yakni di Jalan Kebon Kawung dan Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung.
Armada sebelumnya
Remove ads
Rute
Ringkasan
Perspektif
Sesuai hasil studi kelayakan bersama konsultan GIZ (The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) dan juga Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,[58] akan terdapat 21 rute yang beroperasi.[59] Namun untuk saat ini, layanan Metro Jabar Trans baru mengoperasikan 6 koridor yang belum disesuaikan dengan hasil studi kelayakan. Terdapat dua versi mengenai penggunaan format kode nomenklatur tiap koridor Metro Jabar Trans. Versi pertama, aplikasi MitraDarat dan pada armada menggunakan format kode kombinasi K-(angka), dimana abjad depan K menunjukkan singkatan kata koridor. Versi kedua, aplikasi MitraDarat dan running text pada armada koridor 2 dan 3 masih menggunakan format kode (angka)-D pada peta realtime jadwal keberangkatan bus, dimana abjad belakang D menunjukkan kode nopol TNKB RI untuk wilayah Bandung yang merupakan adopsi format kode pada program Teman Bus sebelumnya. Berikut merupakan daftar koridor beserta informasi terkait mengenainya:
Remove ads
Halte
Ringkasan
Perspektif
Fasilitas halte
Secara umum terkait fasilitas halte pada layanan Metro Jabar Trans saat ini masih memanfaatkan halte eksisting atau rambu-rambu yang telah dibangun sebelumnya. Bahkan masih ada beberapa halte yang tidak berbentuk atau tidak mempunyai penanda sebagai sebuah halte, sehingga lokasi halte tersebut hanya dapat diketahui melalui aplikasi MitraDarat yang dapat diunduh di Google Play Store atau Apple App Store.[60] Namun kedepannya akan dilakukan perbaikan serta pengembangan halte bersamaan dengan pelaksanaan konstruksi BRT Cekungan Bandung yang akan dimulai secara bertahap pada tahun 2025 hingga rampung sepenuhnya pada tahun 2027.[61]
Meskipun demikian, ada beberapa halte yang telah dibangun atau dikembangkan oleh pihak toko atau pengembang untuk menunjang layanan Metro Jabar Trans itu sendiri seperti pemasangan rambu yang menunjukkan rute dan jadwal keberangkatan di Halte IKEA Kota Baru Parahyangan yang melayani Koridor 2 Metro Jabar Trans oleh pihak IKEA dan pembangunan Halte Podomoro yang melayani Koridor 3 Metro Jabar Trans oleh pihak Podomoro Park.[62] Selain itu pada awal Maret 2025, telah dilakukan pemasangan papan informasi digital yang dinamakan Public Transport Information System (PTIS) pada tiga halte yang dilayani oleh layanan Metro Jabar Trans yaitu Halte Merdeka (melayani koridor 3 dan 4), Halte PT INTI A (melayani koridor 3, 5 dan 6) dan Halte Lapangan Gasibu A (melayani koridor 5). Papan informasi digital tersebut dapat menampilkan informasi rute apa saja yang melalui halte tersebut, lokasi bus terdekat serta estimasi waktu kedatangan bus.[63]
Halte transit
Terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor sehingga memungkinkan pengguna untuk berganti koridor tanpa harus membayar kembali dengan skema integrasi selama 90 menit dari pembayaran pertama khusus pengguna yang bertransaksi dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) dan tidak berlaku untuk antarmoda. Apabila menggunakan metode pembayaran lainnya maka harus melakukan pembayaran kembali. Dua halte yang ditulis dalam satu baris adalah halte transit yang berdekatan untuk ditempuh dengan berjalan kaki.
Remove ads
Tiket dan tarif
Ringkasan
Perspektif
Tiket
Metro Jabar Trans hanya menerima transaksi non-tunai, baik menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau menggunakan QRIS atau menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang dikeluarkan oleh KAI Commuter.[64] Pengisian dan pembelian Kartu Uang Elektronik (KUE) dapat dilakukan di bank terdekat atau minimarket terdekat. Sedangkan untuk pengisian dan pembelian Kartu Multi Trip (KMT) dapat dilakukan di loket Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung atau melalui aplikasi C-Access (khusus pengisian).
Untuk pengguna yang bertransaksi dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau Kartu Multi Trip (KMT) atau QRIS CPM atau QRIS Tap, pembayaran dilakukan pada mesin Tap On Bus (TOB) yang tersedia di dekat pintu masuk. Untuk pengguna yang bertransaksi dengan QRIS MPM, pembayaran dilakukan dengan memindai kode QR yang tersedia di dekat pintu masuk. Berikut daftar Kartu Uang Elektronik (KUE) yang dapat digunakan oleh pengguna untuk bertransaksi.
- BRIZZI (Bank BRI)
- E-Money (Bank Mandiri)
- TapCash (Bank BNI)
- Flazz (Bank BCA)
Pengguna yang bertransaksi dengan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau Kartu Multi Trip (KMT) berlaku skema integrasi selama 90 menit dari pembayaran pertama yang memungkinkan pengguna untuk berganti koridor tanpa harus membayar kembali. Skema integrasi selama 90 menit tidak berlaku untuk pengguna yang bertransaksi dengan QRIS CPM atau QRIS Tap atau QRIS MPM.[65]
Tarif
Tarif yang diberlakukan oleh Metro Jabar Trans saat ini masih menerapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 55 Tahun 2023 tentang jenis dan tarif atas layanan Buy The Service (BTS) pada Kementerian Perhubungan.[66]
Remove ads
Permasalahan
Ringkasan
Perspektif
Kondisi titik akhir koridor 6 di Terminal Majalaya yang memprihatinkan
Pada Januari 2025, Terminal Majalaya yang merupakan pemberhentian akhir dari Koridor 6 Metro Jabar Trans menjadi sorotan setelah video yang menunjukkan kondisi terminal yang kumuh dan penuh sampah viral di media sosial. Dengan kondisi tersebut, lokasi tersebut dapat dianggap sebagai lokasi uji adrenalin bagi siapa saja yang gemar naik transportasi umum karena kondisi terminal yang jauh dari kata layak dengan fasilitas yang minim dan area terminal yang bercampur dengan pasar tradisional serta tumpukan sampah. Lokasi tersebut juga mendapatkan julukan sebagai "Jalur Gaza" karena halte yang tidak memadai dan lingkungan yang kumuh. Selain fasilitas yang buruk, terdapat isu keamanan seperti adanya aksi premanisme yang masih kerap terjadi di sekitar terminal.[67]
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung mengatakan bahwa akan dilakukan pembangunan terminal dan depo di Majalaya yang akan didanai oleh Bank Dunia, sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung bertugas menyiapkan lahan. Terkait masalah pedagang yang berdampingan dengan pemberhentian, nantinya mereka akan ditertibkan secara persuasif saat pembangunan terminal dan depo dimulai. Penertiban ini bertujuan agar angkutan umum dapat melaju dengan aman dan nyaman.[68]
Pergantian armada koridor 5 dari berukuran besar menjadi berukuran sedang
Sebelum berganti nama menjadi Metro Jabar Trans, Koridor 5 Metro Jabar Trans termasuk rute dengan jumlah pengguna tertinggi karena menghubungkan Kawasan Pendidikan Jatinangor dengan Kota Bandung. Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang harian pada koridor ini mencapai lebih dari 4.980 orang pada tahun 2024.[69]
Namun pada 1 Juni 2025, koridor ini berganti armada menggunakan bus berukuran sedang. Penggantian armada ini dikeluhkan oleh sejumlah pengguna karena hanya memiliki kapasitas penumpang yang sedikit. Selain pengurangan kapasitas, jumlah unit bus juga dipangkas dari 25 menjadi 21 unit. Akibatnya, penumpang mengalami peningkatan waktu tunggu dan harus berdiri berdesakan dalam perjalanan.[70]
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mengungkapkan alasan armada koridor tersebut digantikan dengan bus yang lebih kecil karena sedang dilakukan proses peremajaan dengan pengadaan bus listrik dengan ukuran yang sama seperti bus lama. Perubahan armada ini bersifat sementara hingga pembangunan depo bus listrik rampung dan dapat digunakan.[71]
Remove ads
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads