Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Institut Teknologi Bandung

universitas di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Institut Teknologi Bandung
Remove ads

Institut Teknologi Bandung (disingkat ITB, aksara Sunda: ᮄᮔ᮪ᮞ᮪ᮒᮤᮒᮥᮒ᮪ ᮒᮦᮊ᮪ᮔᮧᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Nama ITB diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959.[2] Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik.[8] ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional (sebelas dari ABET, sebelas dari ASIIN).[9][10][11]

Fakta Singkat Nama sebelumnya, Moto ...

Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia[note 4] sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 5] Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.

Rektor ITB saat ini adalah Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., untuk masa jabatan 2025–2030.[14]

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Kurun waktu sejarah pendirian ITB dapat dibagi dalam periode:

Technische Hoogeschool te Bandoeng (1920–1942)

Thumb
Technische Hoogeschool 1929
Thumb
Aula Barat ITB, bangunan warisan Hindia-Belanda dengan bentuk atapnya yang khas karya arsitek Henri Maclaine Pont.

Sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu. Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) berdiri tanggal 3 Juli 1920 sebagai sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 6] TH Bandung dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu bagian yaitu de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. Kampus ITB merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno, meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai dengan ditutupnya pada tahun 1942, THS memiliki tiga bagian (afdeeling) yaitu sipil (1920), kimia (1940), dan mesin dan listrik (1941);[note 7] namun dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.

Institute of Tropical Scientific Research (1942–1945)

Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan TH Bandung ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus TH Bandung diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan Institute of Tropical Scientific Research (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik TH Bandung.

Bandoeng Koogyo Daigaku (1944–1945)

Pada tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh pemerintah militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku)[16]:26 setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD) membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (Dobubuka), Teknik Kimia (Oyakagabuka), Listrik dan Mesin (Denki dan Kikaika). Lama studi untuk menjadi insinyur (kogakusi) adalah tiga tahun, mengikuti kurikulum yang diterapkan di Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute of Technology) pada masa itu.

Sekolah Tinggi Teknik Bandung (1945–1946)

Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta namun karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie (1946–1947)

Pada tanggal 21 Januari 1946, NICA mendirikan Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie – Universitas Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah Technische Faculteit (fakultas teknik) sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.[5]:14

Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit der Exacte Wetenschap Universiteit van Indonesie te Bandoeng (1947–1950)

Pada tanggal 12 Maret 1947, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie yang berpusat di Jakarta. Kampus THS berikut para pengajarnya dijadikan Faculteit van Technische Wetenschap. Pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri.

Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia Bandung (1950–1959)

Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung sejak 2 Februari 1950.

Institut Teknologi Bandung (1959–sekarang)

Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 1733) yang ditetapkan tanggal 28 Februari 1959. Institut Teknologi yang dipimpin oleh Presiden Institut Teknologi ini (Pasal 4) mempunyai kedudukan hukum sebagai Universitas yang pada awalnya terdiri atas departemen ilmu teknik; departemen ilmu pasti dan ilmu alam; dan departemen ilmu kimia dan ilmu hayat (Pasal 1 dan Pasal 2) – departemen pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Fakultas. Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia secara resmi memisahkan diri (Pasal 3) menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Upacara peresmiannya sendiri dipimpin oleh Presiden RI Ir. Soekarno.

Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.

Kurun dasawarsa pertama tahun 1960–an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.

Kurun dasawarsa kedua tahun 1970–an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.

Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980–an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.

Kurun dasawarsa keempat tahun 1990–an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat program studi S2/Magister dan tiga bidang studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.

Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.

Institut Teknologi Bandung juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.

Setiap tahunnya, Institut Teknologi Bandung memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.

Sejak tanggal 26 Desember 2000 ITB menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000. Sejak tanggal 12 April 2012 ITB menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (PTP) sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012. Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.

Remove ads

Pimpinan

Ringkasan
Perspektif

Berikut adalah pimpinan di Institut Teknologi Bandung yang sedang menjabat:

  • Rektor : Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
  • Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan : Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.
  • Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan : Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D.
  • Wakil Rektor Bidang Sumber Daya  : Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, S.Si.
  • Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi : Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, M.Sc., Ph.D.
  • Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi : Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn.
  • Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Aep Patah, S.Si., M.Si., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian : Dr. Techn. Dudy Darmawan Wijaya, S.T., M.Sc.
  • Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan : Prof. Dr. Eng. Ir. Syafrizal, S.T., M.T., IPM.
  • Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara : Prof. Dr. Ir. Hermawan Judawisastra, M.Eng.
  • Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan : Dr. Eng. Nita Yuwanita, S.T., M.T.
  • Dekan Fakultas Teknologi Industri : Prof. Ir. Tirto Prakoso, S.T., M.Eng., Ph.D.
  • Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain : Dr. Kahfiati Kahdar, S.Sn., M.A.
  • Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati : Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc.
  • Dekan Sekolah Farmasi : Prof. Apt. Diky Mudhakir, S.Si., M.Si., Ph.D.
  • Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika : Dr. Ir. Tutun Juhana, S.T., M.T.
  • Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan : Dr. Eng. Puspita Dirgahayani, S.T., M.Eng.
  • Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen : Prof. Dr. Aurik Gustomo, S.T., M.T.
  • Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu dan Teknologi Multidisiplin : Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, S.Si., M.Si., Ph.D.
Remove ads

Kampus

Ringkasan
Perspektif

Menyadari akan keterbatasan lahan Kampus Ganesha dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi akademiknya, maka pada sekitar tahun 2010 diterapkanlah kebijakan ITB multikampus.

ITB Kampus Ganesha

Kampus Ganesha merupakan kampus utama Institut Teknologi Bandung. Berlokasi di Jl. Ganesa No. 10, Bandung, Jawa Barat, Indonesia dengan luas sekitar 28 hektar, kampus ini terus mengalami perluasan dan penambahan fasilitas. Kampus ITB Ganesha didirikan pada tahun 1920 dengan nama Technische Hoogeschool.

Di Kampus ITB Ganesha, terdapat fasilitas berupa Aula Barat dan Aula Timur, Gedung Kuliah Umum (GKU), Laboratorium Teknik (Labtek), Campus Center (CC), perpustakaan, laboratorium, galeri seni, studio, dan bengkel.

Terdapat juga fasilitas penunjang di sekitar Kampus ITB Ganesha seperti, Sarana Olah Raga (Saraga) berupa running track, lapangan sepak bola, kolam renang, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Masjid Salman ITB, pusat bahasa, dan layanan kesehatan.

Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. ITB juga memiliki Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.

ITB Kampus Jatinangor

Kampus Jatinangor terletak di Sayang, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kampus ini dibangun di lahan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat seluas 47 hektar yang sebelumnya digunakan sebagai kampus Universitas Winayamukti. Letak kampus ini cukup strategis karena berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang dan diapit oleh beberapa perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Padjadjaran, Institut Manajemen Koperasi Indonesia, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Mulai tahun 2023, seluruh mahasiswa baru Tahap Persiapan Bersama (TPB) tingkat 1 akan berkuliah di Kampus Jatinangor selama satu tahun sebelum ditempatkan di kampus sesuai program studi masing-masing.[17]

ITB Kampus Cirebon

Lahan seluas 30 hektar di Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, dipersiapkan untuk pembangunan Kampus ITB di Cirebon. ITB Kampus Cirebon sudah memiliki 7 program studi, diantaranya adalah Perencanaan Wilayah dan Kota - SAPPK, Teknik Industri - FTI, Prodi Kriya dan Tradisi - FSRD, Teknik Perminyakan - FTTM, Teknik Pertambangan - FTTM, Teknik Geofisika - FTTM, dan Oseanografi - FITB. Pembangunan kampus di kota Cirebon sebagai bentuk peranan ITB dalam membangun riset yang unggul dan mengembangkan sumber daya manusia berkualitas dalam skala regional maupun nasional.

ITB Kampus Jakarta

Saat ini ITB telah melakukan pengembangan beberapa multikampus, yaitu ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon. Tidak hanya di tiga lokasi, ITB juga telah memperluas program multikampusnya di Jakarta. Terletak di Jantung Kota Jakarta, Kuningan, Rasuna Said, ITB memproyeksikan lokasi ini menjadi Kampus Jakarta secara permanen.

Remove ads

Fakultas dan sekolah

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Fakultas/Sekolah dan Departemen ...
Thumb
Plaza Widya ITB dengan Gunung Tangkuban Perahu di kejauhan, perhatikan bentuk atap khas bangunan di ITB.
Thumb
Bangunan perpustakaan pusat ITB

Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang memiliki beberapa program studi (dulu departemen), baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan yang memiliki beberapa program studi dengan bidang keilmuan yang berdekatan.

Misalnya, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung memiliki 6 program studi, yaitu di lingkup keelektroteknikan (teknik elektro, telekomunikasi, biomedis, dan tenaga listrik), serta di lingkup ilmu komputer (teknik informatika dan sistem teknologi informasi). Namun, cakupan keilmuannya dianggap cukup dekat. Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di dalamnya semakin banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'.

Secara administratif tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah; perbedaan fakultas dengan sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi. Keduanya dipimpin oleh seorang dekan dengan dibantu oleh 2 orang wakil dekan, yaitu wakil dekan bidang akademik dan wakil dekan bidang sumber daya.

Remove ads

Akreditasi

Ringkasan
Perspektif

Akreditasi Nasional

Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Farmasi (SF)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Pasca Sarjana (SPS)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Non Fakultas/Sekolah (NONFS)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Akreditasi Internasional

Selain akreditasi nasional, program studi di ITB juga mendapatkan akreditasi internasional sebagai berikut.

  • 14 program studi terakreditasi ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
  • 20 program studi terakreditasi ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik)
  • 6 program studi terakreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate School of Business)
  • 15 program studi terakreditasi IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education)
  • 1 program studi terakreditasi RSC (The Royal Society of Chemistry)
  • 2 program studi terakreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board)

Dengan akreditasi internasional tersebut, lulusan ITB mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT, tetapi juga terdapat logo akreditasi internasional. Hal ini sebagai bukti bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi. Akreditasi internasional ini menjadi jaminan bahwa anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Farmasi (SF)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

Informasi lebih lanjut Kode, Program Studi ...
Remove ads

Selektivitas

Ringkasan
Perspektif

Seleksi penerimaan mahasiswa ITB dilakukan secara ekslusif melalui seleksi secara nasional. Dalam sejarahnya, ITB adalah universitas yang paling selektif bukan saja di dalam negeri tetapi juga di dunia. Pada tahun 2000, survei Asiaweek mencatat bahwa untuk seleksi penerimaan mahasiswa ITB menduduki ranking pertama di Asia.[18] Pada tahun 2008, tingkat penerimaan agregat (aggregate admission rate) ITB adalah 4%, lebih rendah (lebih selektif) daripada Harvard pada tahun yang sama, yakni 9%.

Pada tahun 2013, tergantung Falkutas yang bersangkutan, tingkat penerimaan di ITB berkisar antara 3.5–6.3%,[19] setara dengan Stanford (5.7%) dan Harvard (5.8%) dan lebih selektif dari Yale (6.9%), Princeton (7.4%), dan MIT (8.3%). [20]

Di tataran nasional, menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN/SBMPTN bidang Saintek (IPA) dan Soshum (IPS) dari tahun ke tahun, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi, dapat dilihat dari nilai passing grade maupun nilai rata-rata ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:

Informasi lebih lanjut Tahun, IPA Saintek ...
Remove ads

Reputasi

Ringkasan
Perspektif

Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335 institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi terpopuler di Indonesia.[33] Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup Asia,[34] dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200 Colleges and Universities in the world).[35]

Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.[36] Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama, peringkat yang di tempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.[37]

Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings sedangkan untuk bidang Art & Design, ITB menempati peringkat 100 besar perguruan tinggi terbaik dunia.[38][39]

Peringkat ITB di Dunia

Informasi lebih lanjut Publikasi, Skor Terbaru ...

Peringkat ITB di Asia

Informasi lebih lanjut Publikasi, Skor Terbaru ...

Peringkat ITB berdasarkan Bidang Studi

Informasi lebih lanjut Bidang Studi, Skor Terbaru ...

Peringkat ITB dalam Keberlanjutan

Informasi lebih lanjut Publikasi, Skor Terbaru ...
Remove ads

Rektor

Informasi lebih lanjut Rektor Institut Teknologi Bandung ...
Remove ads

Keluarga mahasiswa ITB

Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh pembantu rektor bidang kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.

Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung KM ITB.

Organisasi kemahasiswaan

Unit kegiatan mahasiswa

  1. Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
  2. Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
  3. Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
  4. Keluarga Mahasiswa Buddha "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
  5. Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
  1. ShARE ITB
  2. Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
  3. Majalah Ganesha – Kelompok Studi Sejarah, Ekonomi dan Politik ITB
  4. Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
  5. Institut Sosial Humaniora "Tiang Bendera" ITB
  6. Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
  • Rumpun pendidikan[41]
  1. Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
  2. Unit Robotika
  3. U-Green ITB
  4. Synthetic Biology "SynBio" ITB
  5. Techno Enterpreneur Club
  6. Student English Forum "SEF"
  7. Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I/ITB)]
  8. Pramuka ITB (Gudep 06005-06006)
  9. Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
  10. Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) ITB
  11. Ganesha Model United Nations Club
  12. Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
  13. Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
  14. Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
  15. Ganesha Interactive Media (GIM) ITB
  • Rumpun seni dan budaya[41]
  1. ITB Dance and Performance Art Community (INFINITY)
  2. Unit Kebudayaan Aceh (UKA)
  3. Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU)
  4. Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
  5. Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR-ITB)
  6. Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
  7. Unit Kebudayaan Jepang (UKJ)
  8. Unit Kebudayaan Irian (UKIR) ITB
  9. Unit Kebudayaan Banten DEBUST ITB
  10. Unit Kebudayaan Betawi (UKB) ITB
  11. Unit Budaya Lampung (UBALA)
  12. Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
  13. Serumpun Mahasiswa Bangka Belitung
  14. Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa
  15. Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
  16. Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
  17. Maha Gotra Ganesha (MGG)
  18. Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
  19. Lingkung Seni Sunda (LSS)
  20. Lingkar Sastra ITB
  21. Paguyuban Seni Budaya Jawa Timuran – Loedroek ITB
  22. Keluarga Paduan Angklung ITB
  23. Unit Rebana ITB (URI)
  24. Keluarga Mahasiswa Jambi ITB – Siginjai (KMJ ITB)
  25. ITBJazz
  26. ITB Student Orchestra (ISO)
  27. Unit Apresiasi Musik (apres!) ITB
  28. Unit Kebudayaan Tionghoa (UKT)
  29. Unit Kebudayaan Kalimantan (UKK)
  30. Unit Kebudayaan Banyuwangi (UKAWANGI)
  31. Korean Culture Club ITB (KCC ITB)
  1. Tabloid Mahasiswa Boulevard
  2. Radio Kampus – ITB community radio
  3. Pers Mahasiswa (Persma) ITB
  4. GaneshaTV (GTV)
  5. 8EH Radio ITB
  • Rumpun olahraga dan kesehatan[41]
  1. Unit Tenis ITB
  2. Unit Ganesha Touchdown (GT)
  3. Unit Renang dan Polo Air (URPA)
  4. Unit Judo ITB
  5. Unit Capoeira Quizumba (UCI) ITB
  6. Unit Bola Voli (UBV)
  7. Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
  8. Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
  9. Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
  10. Tarung Drajat (Boxer)
  11. Unit Taekwondo
  12. Syufu Taeshukan Hent Lanah ITB
  13. Unit Softball
  14. Satuan Kegiatan Olah Raga (SKOR) Hoki ITB
  15. Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
  16. Persatuan Catur Mahasiswa ITB
  17. Perisai Diri
  18. Unit Panahan PASOPATI ITB
  19. Unit Selam Nautika ITB
  20. Unit Kendo ITB
  21. Shorinji Kempo ITB
  22. Unit Karate (Bandung Karate Club) cabang ITB
  23. Bela Diri Hikmatul Iman Ranting ITB
  24. Ganesha Bicycler
  25. Unit Aktivitas Bridge (UAB)
  26. Atletik Ganesha (ATLAS)
  27. Aikido
  28. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ITB

Himpunan mahasiswa program studi

Informasi lebih lanjut #, Program Studi ...
Remove ads

Lembaga

Ringkasan
Perspektif

Pusat Mikroelektronika (PME) adalah sebuah lembaga yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung. PME didirikan oleh Prof. Dr. Samaun Samadikun pada tahun 1986.[43] Ketua PME saat ini adalah Ir. Adi Indrayanto, M.Sc., Ph.D. Periode sebelumnya dijabat oleh Prof. Trio Adiono, ST. MT. Ph.D.

PME terdiri dari empat laboratorium, yaitu:

  • IC Design Lab, dikepalai oleh Prof. Trio Adiono, ST. MT. Ph.D
  • System Application Lab, dikoordinasi Dr. Beni Rio, ST.
  • IC Processing Lab, dikoordinasi oleh Dr. Muhammad Amin Sulthoni, IPM.
  • Manufacture Lab, dikepalai oleh Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc.

Institut Teknologi Bandung meluncurkan base station 4G dengan nama InfiniteBe untuk mengatasi permasalahan kapasitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di jaringan berkecepatan tinggi di daerah-daerah padat baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.[44][45]

InfiniteBe[46][47] (dibaca Infin-iteBe) merupakan hasil pengembangan Pusat Mikroelektronika ITB yang bekerja sama dengan PT Fusi Global Teknologi dan PT Len Industri dan kemudian dilanjutkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia di bawah program Inovasi Perguruan Tinggi di Industri sejak tahun 2016.[48][49]

Remove ads

Alumni

Prestasi

  • Juara pertama kategori robot terbang sayap tetap (fix wing), desain terbaik, dan presentasi terbaik dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2014 .[50]
  • Merit Awards (runner up), Asia Pasific Information and Communication Technology Alliance (APICTA) Awards 2009 di Australia, 15–17 Desember 2009.[51]

Galeri

Catatan

  1. Dies Natalis TH Bandung selalu diperingati setiap tahun sejak Dies Natalisnya yang pertama pada tahun 1921, hingga Dies Natalis ke-21 tahun 1941.[4] Bahkan setelah TH ditutup dan berganti nama sekalipun, Dies Natalisnya selalu mengacu pada berdirinya TH tahun 1920, seperti pada tanggal 27 November 1948 di mana diperingati Dies Natalis ke-28 Faculteit van Technische Wetenschap van de Universiteit van Indonesie[5] atau pada tanggal 23 Desember 1955 di mana diadakan Lustrum ke-7 (Dies ke-35).[6] Dari fakta-fakta sejarah tersebut, tanggal 3 Juli 1920 ditetapkan sebagai tanggal pendirian Institut Teknologi Bandung dan diperingati setiap tahun sebagai "Peringatan Ulang Tahun Perguruan/Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia". Sedangkan tanggal 2 Maret 1959 ditetapkan sebagai tanggal peresmian nama Institut Teknologi di Kota Bandung dan diperingati setiap tahun sebagai "Peringatan Ulang Tahun Institut Teknologi Bandung" yang dituangkan dalam Keputusan Rektor ITB Nomor 267/SK/K01/OT/2008 tentang Pendirian dan Peresmian Nama ITB.
  2. Mengacu pada koordinat Tugu Peresmian ITB.
  3. Pada tanggal 3 Juli 1920, sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda, yaitu Technische Hoogeschool (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.[12]:6
  4. “… En reeds in het volgende jaar, in Juli 1920, werd de Technische Hoogeschool (TH), Indië's eerste instelling voor Hooger Onderwijs, plechtig geopend.” Terjemahan: “… Dan pada tahun berikutnya, pada bulan Juli 1920, Sekolah Tinggi Teknik yang merupakan institusi pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda diresmikan.”[13]:26
  5. Mulai tanggal 1 Agustus 1935 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan aturan tentang penggunaan ejaan baru... di antaranya ejaan 'hoogeschool' menjadi 'hogeschool'. Namun tulisan "Technische Hoogeschool te Bandoeng" tidak berubah karena merupakan 'nama'/nomenklatur.[15]:51
  6. Mahasiswa tingkat pertama Bagian Mesin dan Listrik disatukan karena perkuliahan yang ditempuh sama.
  7. Ketua Presidium: Prof. Ir. Soemono; Anggota: Prof. Ir. Goenarso; Prof. dr. Djoehana Wiradikarta (Ketua/Dekan FIPIA UI Bandung); Prof. Ir. Soetedjo (Ketua/Dekan FT UI Bandung); Panitera: Prof. Dr. Ir. R. M. Soemantri Brodjonegoro (Ketua Jurusan Teknologi Kimia).
  8. Ketua Rektorium: Dr. Soedjana Sapi'ie; Anggota: Prof. Dr. Moedomo Soedigdomarto; Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME; Ir. Djuanda Suraatmadja.
  9. Pejabat sementara

Referensi

Lihat Pula

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads