Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan

layanan kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan
Remove ads

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi Surabaya GubengPasar Senen melalui lintas selatan Jawa (via LempuyanganPurwokerto). Walaupun memiliki nama khas dari kereta api yang beroperasi pada "malam" hari, kini sebagian besar perjalanan GBMS dilakukan pada siang hari.

Fakta Singkat Informasi umum, Jenis layanan ...

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan merupakan salah satu layanan kereta api tertua (mulai beroperasi) yang masih beroperasi dengan nama yang sama sejak pertama kali diperkenalkan.

Remove ads

Jenama

Ringkasan
Perspektif

Ekspres Gaja Baru

Thumb
Warta mengenai tarif Ekspres Djaya yang dimuat di Harian Suara Merdeka, 15 Juni 1968.

Pada tahun 1964, Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) meresmikan penggunaan kereta penumpang baru dengan sistem rem udara tekan yang didatangkan secara utuh dari pabrik Nippon Sharyo, Jepang, untuk Kereta Api Kilat Bandung–Jakarta pp, yang mulai beroperasi pada 20 April 1964.[2]

Dengan menggunakan rangkaian berjenis sama, pada tanggal 28 September 1964, PNKA membuka layanan kereta api Ekspres Gaja Baru, sebagai layanan ekspres siang, dengan melayani tiga rute pulang pergi sekaligus, yaitu GambirPurwokertoSurabaya Kota melalui lintas selatan, Gambir–Surabaya Pasarturi melalui lintas utara, dan Bandung–Surabaya Kota.[3]

Pada tanggal 17 November 1966, PNKA menetapkan jadwal baru sekaligus menghadirkan layanan ekspres malam pada rute Jakarta–Surabaya baik melalui jalur selatan maupun utara.[4] Pada tanggal 14 Juni 1968, kereta api Ekspres Gaja Baru jadwal siang mendapatkan jenama baru yaitu Limited Express Djaya atau dalam Bahasa Indonesia disebut Ekspres Terbatas Djaya,[5] sedangkan layanan malam tetap menggunakan nama "Gaja Baru". Kereta api Limited Express Djaya bertahan hingga tahun 1973.

Pada 6 Januari 1969, PNKA menghapus KA Gaja Baru Malam Selatan. Sementara itu, Gaja Baru Malam Utara masih tetap bertahan. Pada saat yang sama pula, Djaja pun ditambahkan layanan kelas 2 (BW/AC) dengan persediaan tiket terbatas.[6]

Gaja Baru Malam

Kemudian pada 1971, diluncurkan kereta api Gaja Baru Malam dengan relasi GambirSurabaya Pasarturi melalui lintas utara Jawa.

Pada tanggal 17 Februari 1975, diluncurkan sempalan dari kereta api Gaja Baru Malam, yakni kereta api Gaja Baru Malam Selatan, layanan baru ini memiliki relasi Surabaya KotaJakarta melalui lintas tengah Jawa (via CirebonYogyakarta). Pada 1976, kereta api Gaja Baru Malam mengalami penjenamaan ulang menjadi kereta api Gaja Baru Malam Utara.

Gaya Baru Malam Selatan Lebaran

Pada dekade 1980-an, diluncurkan layanan khusus musim libur, yakni kereta api Gaya Baru Malam Selatan Lebaran, yang kemudian berubah menjadi kereta api Gaya Baru Malam Selatan Utama. Pada tahun 1990, kereta api Gaya Baru Malam Selatan Utama mengalami penjenamaan ulang menjadi kereta api Jayabaya, lalu menjadi Jayabaya Selatan (bukan kereta api Jayabaya).

Pada 15 Juni 2017, PT KAI kembali meluncurkan kereta api Gaya Baru Malam Selatan Lebaran. Dikarenakan okupansi yang tinggi, layanan ini beroperasi secara reguler setelah musim lebaran dengan nama kereta api Gaya Baru Malam Selatan Premium. Pada 28 September 2017, kereta api Gaya Baru Malam Selatan Premium berubah menjadi kereta api Jayakarta Premium, dan menjadi kereta api terpanjang di jalur selatan Jawa.

Remove ads

Sejarah pengoperasian

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan saat beroperasi menggunakan rangkaian kereta lama kelas ekonomi – melintas langsung Stasiun Cikampek, 2019

Kereta api yang pertama kali beroperasi pada 17 Februari 1975 ini merupakan penerus dari layanan kereta api Ekspres Gaja Baru yang pernah beroperasi tanggal 28 September 1964 hingga berubah menjadi Limited Express Djaja pada tahun 1968.

Sejak 1 Januari 2019, kereta api ini merupakan salah satu dari lima layanan kereta api kelas ekonomi yang subsidi-nya dihentikan oleh pemerintah.[7] Bersamaan dengan kereta api Brantas, kereta api ini juga mengalami penambahan layanan kelas eksekutif mulai 1 September 2019.[8]

Seiring dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2019 pada 1 Desember 2019, kereta api Gaya Baru Malam Selatan mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi setelah dilakukan penyesuaian tempat duduk, dengan jumlah kursi yang semula 106 kursi dikurangi menjadi 80 kursi untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.[9]

Sekitar Tahun 2020, operasional kereta api Gaya Baru Malam Selatan dipindahkan dari Daerah Operasi I Jakarta ke Daerah Operasi VIII Surabaya. Seiring dengan perubahan tersebut, rangkaian kereta dimutasi dari Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) ke Depo Kereta Sidotopo (SDT) di Surabaya, sebagai bagian dari pertukaran layanan operasional dengan kereta api Jayakarta.

Kereta api Gaya Baru Malam Selatan menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang terhitung sejak 1 Februari 2022.[10]

Sebagai bagian dari perbaikan pada layanan kelas ekonomi, mulai 14 Maret 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menggunakan rangkaian kereta ekonomi generasi baru hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai keluaran 2024 dengan 72 tempat duduk.[11]

Pada 12 Desember 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan kembali mengalami peningkatan layanan berupa perubahan sarana, dengan menggunakan rangkaian kereta campuran kelas eksekutif dan ekonomi bertipe baja nirkarat generasi baru buatan PT INKA keluaran 2024. Rangkaian tersebut terdiri dari satu kereta pembangkit, empat kereta eksekutif, satu kereta makan, empat kereta ekonomi, dan satu kereta bagasi.

Mulai tanggal 1 Februari 2025, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025 kereta api Gaya Baru Malam Selatan saling bertukar rangkaian dengan kereta api Jayabaya yang beroperasi di relasi yang berbeda.

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp 360.000–Rp 600.000, tergantung pada kelas, waktu pemesanan dan jarak yang ditempuh penumpang.

Remove ads

Stasiun pemberhentian

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta rute geografis kereta api Gayabaru Malam Selatan berdasarkan Gapeka 2025
Informasi lebih lanjut Provinsi, Kota/Kabupaten ...

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Surabaya Gubeng (satu arah)
Remove ads

Insiden

  • Bertepatan Hari Natal, 25 Desember 2001, sekitar pukul 04.33 WIB, Kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu silang di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi sebab KA 146 melanggar sinyal masuk Stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[13]
  • Pada Tanggal 2 Oktober 2012 pukul 02:39, KA 34 Bima menyerempet kereta paling belakang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang berhenti di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan masuk di jalur 1 untuk disusul KA Bima, namun rangkaian paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan tidak sepenuhnya masuk ke jalur 1, yang membuat sepur lurus terhalang oleh rangkaian KA GBMS. Akibatnya Kereta api Bima menyerempet rangkaian belakang KA Gaya Baru Malam Selatan dan menyebabkan seorang penumpang tewas dan 4 orang terluka. Kesalahan PPKA Stasiun Purwosari menjadi penyebab kecelakaan ini.
  • Sekitar pukul 13.00, tanggal 27 November 2020, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menabrak Truk jungkit di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Dusun Bodeh, Kayen, Bandarkedungmulyo, Jombang. Diduga sopir mendengarkan musik dengan kencang sehingga tidak mendengar peringatan dari temannya di belakang. Kejadian ini mengakibatkan sopir dan kernet truk tewas.[14]
  • Pada 14 Januari 2024, kereta api Gaya Baru Malam Selatan menabrak mobil di perlintasan sebidang pada km 150+3 petak jalan antara Stasiun SrowotBrambanan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Lokomotif mengalami kerusakan dan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Brambanan. Imbas dari kejadian tersebut, lalu lintas kereta api jalur selatan dan tengah Jawa koridor Yogyakarta–Surakarta sempat tersendat.[15]
  • 9 Juni 2024, pada kereta ekonomi 1 KA Gaya Baru Malam Selatan nomor 105 muncul asap tebal, diduga akibat korsleting listrik. Sehingga berhenti cukup lama di stasiun Ketanggungan, Brebes. Pada pukul 21.35 WIB, KA GBMS kembali melanjutkan perjalanan dan dilakukan penggantian kereta ekonomi 1 di stasiun Cirebon. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.[16]
Remove ads

Galeri

Remove ads

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads