Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Stasiun Walikukun
stasiun kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Stasiun Walikukun (WK) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Walikukun, Widodaren, Ngawi, dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun yang terletak pada ketinggian +74 m ini merupakan stasiun paling barat di Ngawi dan Jawa Timur bagian Barat.
Remove ads
Bangunan dan tata letak
Ringkasan
Perspektif
Stasiun Walikukun awalnya menggunakan bangunan lama di sisi utara jalur rel serta memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus dan satu sepur badug lama yang terletak tepat di sebelah timur bangunan stasiun.
Setelah jalur ganda ruas Geneng–Kedungbanteng dioperasikan sejak 30 November 2019,[3] jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 2 yang baru dijadikan sepur lurus arah Surabaya, serta jalur 3 yang baru dijadikan sepur lurus arah Surakarta. Namun, peron baru hanya dibangun pada jalur 1, sedangkan peron pada jalur 3 dan 4 dibiarkan berupa peron yang lebih rendah dari rel, yang dulunya merupakan bagian dari bangunan lama. Selain itu sama sekali tidak terdapat atap pada emplasemen. Kedua kondisi tersebut menyebabkan penumpang mengalami kesulitan dan ketidaknyamanan saat akan menaiki atau turun dari kereta api. Sehingga beberapa kereta api dari arah Madiun menuju Solo Balapan harus berhenti di jalur 1 guna memudahkan naik turun penumpang maupun saat penyusulan.
G | Bangunan utama stasiun | ||
Peron sisi | |||
Jalur 1 | ← | Sepur belok | → |
← | ![]() |
||
Jalur 2 | ← | Sepur lurus arah Wonokromo | |
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur | |||
Peron pulau | |||
Jalur 3 | Sepur lurus arah Solo Balapan | → | |
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat | |||
![]() | |||
Peron pulau | |||
Jalur 4 | ← | Sepur belok | → |
Stasiun ini dibangun ulang seluruhnya oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya (dahulu BTP Jatim) Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai paket dalam proyek Jalur Ganda Madiun-Kedungbanteng yang beroperasi pada 2019.
Saat pembangunan jalur ganda, diagram lintasan stasiun mengalami perombakan, yaitu dengan membongkar jalur 2 yang lama, menambahkan satu jalur belok baru di sisi selatan bangunan lama stasiun sebagai jalur 1 yang baru, mengubah jalur 1 yang lama menjadi jalur 3 yang baru, serta mengubah jalur 3 yang lama menjadi jalur 2 yang baru.
Bangunan lama stasiun beserta gudang peninggalan Djawatan Kereta Api RI telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 4 yang juga merupakan jalur belok baru di bekas sepur badug tersebut sehingga digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar di sisi selatan jalur rel. Kemudian, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik.[4]
Remove ads
Layanan kereta api
Ringkasan
Perspektif
Stasiun Walikukun mulai melayani kereta api Bandara Adi Soemarmo relasi Madiun–Bandar Udara Adi Soemarmo pada 2 November 2024.[5]
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[6]
Antarkota
Kereta bandara
Remove ads
Insiden
Pada tanggal 6 April 2018, pukul 18.25 WIB di km 215+8 jalur kereta api Solo Balapan–Wonokromo, 5 km sebelah barat dari Stasiun Walikukun terjadi kecelakaan kereta api Sancaka. Insiden ini menyebabkan terganggunya jalur lintas selatan selama hampir 2 hari. Dapat disimpulkan bahwa kejadian ini terjadi akibat tidak adanya koordinasi antara pemilik proyek, penanggung jawab proyek serta pihak transportir terkait Standar Operasional Prosedur secara tertulis di area proyek.
Galeri
- Bangunan lama Stasiun Walikukun, 2017
- Emplasemen Stasiun Walikukun baru, 2020
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads