Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Jalur kereta api Gundih–Surabaya Pasarturi
jalur kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Jalur kereta api Gundih–Surabaya Pasarturi adalah jalur rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Gundih dengan Stasiun Surabaya Pasarturi. Jalur ini merupakan bagian dari jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang pada segmen Gundih–Padangan, dan Daerah Operasi VIII Surabaya pada segmen Tobo–Surabaya Pasarturi. KAI Commuter mengoperasikan kereta api pada rute Cepu–Surabaya Pasarturi.
Jalur ini menghubungkan DKI Jakarta serta Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, rute utama Bandung–Surabaya adalah jalur selatan Pulau Jawa melalui Yogyakarta. Seluruh jalur kereta api ini dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) sebagai bagian dari proyek perkembangan jalur kereta apinya setelah sukses dengan jalur kereta api Semarang–Vorstenlanden. Jalur ini dibina oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang pada segmen Gundih–Cepu dan Surabaya pada segmen Padangan–Surabaya Pasarturi.[1]
Jalur Gundih–Gambringan merupakan segmen semiaktif karena hanya dilalui kereta-kereta api yang dialihkan jalurnya saja, apabila salah satu segmen di segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan mengalami gangguan atau kerusakan. Dahulu pernah dijalankan kereta api ketel di jalur ini, tetapi pada tahun 2010, operasionalnya dihentikan karena Pertamina mencoba mengurangi pasokan minyak ke Cepu dengan kereta api.[2] Kini hanya kereta api Sancaka Utara yang berjalan di jalur tersebut.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Awal pembangunan
Pada dekade 1890-an, perkeretaapian Hindia Belanda memasuki babak baru. Dengan diundangkannya peraturan mengenai proyek stoomtram, perubahan atas konsesi yang sudah eksis, maka muncullah Rencana Induk Perkeretaapian 1893. Begitu telah pulih situasi keuangannya, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai menambah jalur kereta api baru, dengan model trem uap (stoomtram), dengan lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in). Pertama, NIS membahas terlebih dahulu rencana jalur kereta api Secang–Yogyakarta dan percabangannya menuju Parakan.[3]
Jalur kereta api Gundih–Surabaya Pasarturi dibangun oleh NIS setelah perusahaan ini memperoleh konsesi melalui besluit No. 1 tanggal 24 September 1896 dengan lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in). Pembangunannya dilaksanakan dengan metode dua sisi, dengan satu sisi difokusikan di Surabaya, sedangkan sisi lainnya ditempatkan di area Stasiun Gundih eksisting. Adapun rincian penyelesaian pembangunannya adalah:[3]
- Segmen Surabaya–Lamongan, rampung 1 April 1900.
- Segmen Lamongan–Babat, rampung 15 Agustus 1900.
- Gundih–Kradenan, rampung 15 Oktober 1900
- Kradenan–Cepu dan Babat–Bojonegoro, rampung 1 Maret 1902
- Sisa seluruh jalur, rampung 1 Februari 1903.
Di samping membangun jalur kereta api tersebut, NIS juga membangun jalur kereta api Sumari–Gresik–Kandangan. Adapun masa berlaku konsesi proyek stoomtram untuk Yogyakarta–Magelang adalah 76 tahun, dan jalur Gundih–Surabaya adalah 75 tahun; Jarak waktu konsesi yang berdekatan tersebut dipertimbangkan karena kedudukannya yang sangat khusus.[3]
Pembangunan jalur ganda
Pada tahun 2011, jalur ganda antara Semarang Tawang hingga Surabaya Pasarturi mulai dikerjakan.[4] Pada tanggal 26 Maret 2014, Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, meninjau kesiapan pembangunan jalur ganda lintas Semarang–Bojonegoro, dilanjut dengan mulai dijalankannya lintas tersebut pada tanggal 28 Maret 2014, walaupun sempat tertunda lantaran proses switch-over.[5][6] Pada tanggal 24 April 2014, Wakil Presiden RI saat itu, Boediono, meninjau kesiapan peresmian jalur ganda di Stasiun Bojonegoro, bersamaan dengan peluncuran Gapeka 2014.[7]
Secara rinci, switch-over jalur ganda ini terbagi menjadi beberapa segmen, yakni:
- Gambringan–Jambon, pada 12 Desember 2013[8]
- Jambon–Sulur, pada Februari 2014[9]
- Sulur–Wadu, pada 12 Maret 2014[10]
- Wadu–Tobo, pada 26 Maret 2014[11][10]
- Tobo–Bojonegoro, pada 2 Desember 2013[12]
- Bojonegoro–Babat, pada 22 April 2014[13]
- Babat–Kandangan, pada 8 Mei 2014[14]
- Kandangan–Surabaya Pasarturi, pada 3 September 2014.[15]
Jalur ganda Bojonegoro hingga Surabaya Pasarturi ini akhirnya diresmikan pada tanggal 8 Mei 2014 meski jalur tersebut baru rampung dan juga telah diresmikan sepenuhnya pada September 2014.[16]
Remove ads
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
- Sumari–Gresik–Kandangan – Sumari–Gresik–Indro
- Rembang–Blora–Cepu
- Jatirogo–Bojonegoro
- Merakurak–Babat
- Babat–Jombang
- Demak–Blora – Wirosari–Kradenan
- Percabangan Kapuan–Bengawan Solo
- Percabangan Cepu–Ngareng (sekarang Kompleks PPSDM Cepu)
- Percabangan Cepu–Depot Pertamina Cepu
Layanan kereta api
Penumpang
Antarkota
Lokal dan komuter
Barang
Daftar stasiun
Ringkasan
Perspektif
Remove ads
Catatan kaki
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads