Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Transjakarta

layanan bus raya terpadu di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Transjakarta
Remove ads

Transjakarta (terkadang ditulis: TransJakarta atau nama model digayakan: transjakarta) adalah jaringan bus raya terpadu (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan jaringan bus raya terpadu dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 252 halte yang tersebar dalam 14 koridor (rute utama), yang pada awalnya beroperasi dari pukul 05.00—22.00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di seluruh koridornya.[1]

Fakta Singkat Induk, Didirikan ...

Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[2] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[3]

Pada tahun 2011, sistem ini berhasil mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 114,7 juta penumpang, dan kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya menurun, dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015, bus melayani 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai.[4][5] Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.[6]

Remove ads

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Perkembangan logo Transjakarta dari masa ke masa.

Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengusulkan empat moda transportasi massal di Jakarta, yakni:[7]

  • Moda raya terpadu (MRT). Pembangunan fase 1 dari jalur pertamanya dimulai pada akhir tahun 2013 dan beroperasi pada Maret 2019, dan saat ini sedang dilanjutkan pembangunannya di fase 2A.
  • Monorel. Pembangunannya dimulai pada tahun 2004 namun tidak lama kemudian dihentikan pembangunannya. Proyek monorel sempat ingin dilanjutkan pada tahun 2013, namun proyek tersebut dibatalkan permanen dua tahun kemudian.
  • Bus raya terpadu (BRT)
  • Transportasi air (Waterway)

MRT memiliki daya angkut penumpang yang sangat besar dan memiliki waktu tempuh yang singkat dibanding tiga moda transportasi lainnya yang diusul, namun pembangunanya membutuhkan investasi asing yang besar. Saat itu, Indonesia kehilangan kepercayaan investor karena kekhawatiran para investor mengenai kondisi sosial Indonesia pada awal 2000-an yang dinilai belum stabil, sehingga pembangunan MRT belum bisa direalisasi. Dari keempat moda transportasi yang diusulkan tersebut, bus rapid transit dinilai paling memungkinkan untuk direalisasi dengan cepat karena pembagunannya tidak memerlukan investasi asing.[7]

Sebuah institut yang bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI—CTS).[8]

Transjakarta memulai operasinya pada tanggal 15 Januari 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Transjakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15—30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai tanggal 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp1.500 untuk 'Ekonomi Trip' yang berlaku pada pukul 05.00 s.d 07.00 WIB serta Rp2.500,00 untuk 'Single Trip' yang berlaku di luar waktu Ekonomi Trip. Layanan Transjakarta pun ditunjang dengan penyediaan tiket terpadu untuk mengakses bus Transjakarta sekaligus bus penghubung/feeder dengan harga Rp3.800,00 untuk bus berpendingin udara (AC) dan Rp2.900,00 untuk bus non-AC. Terhitung pada 5 Oktober 2005 melalui penetapan Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menaikkan tarif bus Transjakarta seharga Rp2.000 untuk 'Ekonomi Trip' serta Rp3.500 untuk 'Single Trip'.[9][10]

Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan sopir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan,[11][12][13] penempatan petugas di dalam bus,[14] sterilisasi jalur Transjakarta baik dengan portal manual maupun secara otomatis,[15][16][17] uji coba sistem contra-flow (jalur bus Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan),[18][19] serta pelayanan bagi pengguna penyandang disabilitas dengan nama "Transjakarta Cares".[20][21]

Thumb
Bus Transjakarta di depan Monumen Selamat Datang, Bundaran HI (2010).

Setelah Koridor 1 sukses dioperasikan, koridor-koridor selanjutnya mulai dibangun dan diresmikan secara bertahap:

Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. Jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di tiga wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang,[36] namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian.[37] Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang beroperasi di dalam kota maupun di daerah perbatasan.

Transjakarta—yang saat itu merupakan Badan Layanan Umum Daerah bernama Unit Pengelola Transjakarta Busway—dikorporatisasi pada tanggal 27 Maret 2014 menjadi PT Transportasi Jakarta.[9] Sesaat setelah itu, pada tanggal 10 November tahun yang sama, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada saat itu, yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua.[38] Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti oleh 2.250 peserta.[39]

Pada tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan Hari Kartini, PT Transportasi Jakarta meluncurkan bus khusus perempuan. Ada dua bus khusus perempuan yang diluncurkan. Bus tersebut berwarna putih-merah muda dan hanya beroperasi di Koridor 1 saja. Sesuai dengan namanya, bus tersebut hanya bisa dinaiki oleh pengguna perempuan saja, dan bus tersebut dikemudikan oleh pramudi perempuan.[40][41]

Pada bulan Mei 2019, Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik selama enam bulan,[42][43] dengan rute pertama Bundaran Senayan—Monas.[44]

Remove ads

Armada

Ringkasan
Perspektif

Transjakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016, sebuah peningkatan dari 605 bus yang dikontrakkan pada tahun 2015.[45] Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama tahun 2017, dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.[46]

Terhitung per bulan Juli 2020, Transjakarta mengoperasikan total 4.079 unit armada, yang terdiri dari bus besar, bus gandeng, dan bus medium.[47]

Armada saat ini

Berikut daftar armada yang saat ini sedang beroperasi. Semua garasi bus berlokasi di dalam Provinsi DKI Jakarta termasuk swakelola Transjakarta, kecuali dua garasi yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten dan satu garasi berlokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat.[a]

Informasi lebih lanjut Tabel Informasi Armada Bus Transjakarta ...
Catatan
  1. Karena armada Bianglala Metropolitan dan Jewa Dian Mitra untuk layanan BRT maupun bus kota Transjakarta berasal dari garasi bus Kota Tangerang Selatan, Banten serta Bluebird dari Kota Bekasi, Jawa Barat armada tersebut menggunakan nomor pelat Provinsi DKI Jakarta

Armada yang akan datang atau purwarupa

Informasi lebih lanjut Tabel Informasi Armada Bus Transjakarta ...

Spesifikasi umum

Secara keseluruhan, armada bus Transjakarta menggunakan bahan bakar diesel dengan beberapa armada menggunakan BBG dan energi listrik. Interior langit-langit bus menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Kerangkanya menggunakan galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat.[48]

Bus BRT Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain, sehingga hanya dapat dinaiki dari halte bus Transjakarta (juga dikenal sebagai shelter). Bus hibah Kemenhub (PPD dan BMP saja) memiliki satu pasang pintu yang terletak di bagian tengah kanan dan kiri, sedangkan bus tunggal lainnya memiliki 2 pasang. Bus gandeng memiliki tiga pasang pintu. Berbeda dengan unit BRT, unit pengumpan KAJ dan TSW dilengkapi dengan 2 pintu rendah di sebelah kiri untuk penaikkan penumpang dari halte pengumpan, serta 1 pintu BRT di sebelah kanan.[49] Bis kota pengumpan berlantai rendah yang dioperasikan dalam sistem Transjakarta pada umumnya tidak masuk dalam koridor BRT, sehingga pada umumnya hanya mengoperasikan 2 pintu rendah di sebelah kiri. Pintu depan difungsikan sebagai pintu masuk dan pintu tengah sebagai pintu keluar.

Pintu bus menggunakan sistem geser dan sistem lipat otomatis yang dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Mekanisme pembukaan pintu pada bus hibah Kemenhub dan pengumpan (PPD, BMP, dan KAJ saja) menggunakan sistem geser yang dapat lebih mengakomodasi padatnya penumpang. Jalur pergerakan pintu sistem ini terdapat di belakang tempat duduk penumpang, serta dilindungi papan gelas akrilik untuk menghindari terjepitnya bagian tubuh penumpang oleh pintu.[49] Standard pintu untuk setiap bus baru sejak tahun 2016 adalah pintu sistem lipat.

Setiap bus dilengkapi dengan papan informasi elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan dilalui dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus dilengkapi dengan On Board Unit (OBU) yang memonitor keberadaan bus menggunakan GPS, serta menjadi sarana komunikasi pramudi dengan pusat kendali. Pada setiap unit, terdapat stiker identitas bus (nomor lambung/bodi bus), Call Center, dan bawaan serta kegiatan yang dilarang di dalam bus.[49] Pada sebagian bus BRT dan semua bus pengumpan, terdapat mesin tap-on-bus (TOB) 'alat penerima pembayaran kartu uang elektronik' untuk melakukan pembayaran tiket pada rute-rute pengumpan.[50]

Sebagai antisipasi keadaan darurat, setiap bus dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus, tuas darurat di dekat pintu bus, serta pintu darurat pada beberapa armada. Setiap bus juga dilengkapi dengan CCTV untuk mencegah pencopetan dan pelecehan seksual.[49]

Remove ads

Koridor

Ringkasan
Perspektif

Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km panjangnya) per tahun 2017,[51] dengan 14 koridor utama dan 10 rute lintas koridor.[52][53][54] Selain itu, ada 18 rute pengumpan yang terus melewati terminus koridor eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta, dan menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat dasar atau dermaga peron halte Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, rute lintas, dan rute pengumpan) pada akhir tahun 2016.[55]

Koridor Utama

Informasi lebih lanjut Nomor Koridor, Warna ...
  • Penomoran koridor 13 dan koridor 15 ditukar, sebab kondisi jalur Ciledug — Tendean (sekarang Tegal Mampang) (semulanya koridor 15) lebih siap untuk dibangun dibandingkan dengan jalur Blok M — Pondok Kelapa (semulanya koridor 13).[56]
  • Penomoran koridor 14 dan koridor 19 ditukar, sebab rute Jakarta International Stadium — Senen dianggap lebih dibutuhkan saat ini untuk menyediakan transportasi umum ke JIS, sementara rute sebelumnya Manggarai — Depok tidak direkomendasikan untuk saat ini dan perencanaannya ditunda menjadi koridor 19.
  • Koridor 12 sempat diperpendek menjadi Penjaringan — Sunter Kelapa Gading, namun per tanggal 18 Desember 2021, rutenya dikembalikan seperti semulanya, yaitu Pluit — Tanjung Priok. Meskipun demikian, sebagian besar bus koridor 12 hanya melayani rute poros Penjaringan — Sunter Kelapa Gading.
  • Sehubungan dengan pembangunan MRT Jakarta Utara-Selatan Fase 2A maka beberapa rute tidak berhenti di Halte Harmoni dan terjadi perubahan terminus rute di kawasan Harmoni dan sekitarnya. Koridor utama yang terdampak adalah Koridor 1, Koridor 2, Koridor 3, dan Koridor 8. Dengan kondisi tersebut, berikut perubahan pada koridor-koridor tersebut, antara lain:
  • Sehubungan dengan pembangunan LRT Jakarta Lin Selatan Fase 1B maka Koridor 4 arah Manggarai dialihkan melalui Koridor 5 seperti Halte Tegalan dan Kesatrian.

Rute Lintas Koridor dan Rute Ekspres

Selain 14 koridor utama, PT Transportasi Jakarta (sebelumnya bernama BLU Transjakarta) juga membuat rute lintas koridor dan rute ekspres pada beberapa koridor utama, untuk memudahkan pengguna yang ingin menghindari transit selama perjalanan dan mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Operasional rute lintas koridor dan rute ekspres dimulai pada tanggal 1 November 2007.

Mulai tanggal 23 Oktober 2017, PT Transportasi Jakarta melakukan modifikasi beberapa rute bus yang melintasi area proyek pembangunan infrastruktur untuk menghindari kemacetan yang terjadi di sekitar proyek tersebut. Ada dua jenis layanan modifikasi rute, yaitu layanan lintas dan layanan ekspres. Rute dengan layanan ekspres akan melintasi jalur tol untuk menghindari area proyek infrasktruktur. Sementara rute dengan layanan lintas akan menggunakan jalur koridor lain yang masih steril untuk menghindari area macet di proyek infrastruktur.[57][58][59]

Informasi lebih lanjut Koridor induk, Nomor Rute ...

Keterangan:
(*) hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat).
(****) hanya berlaku satu arah.
(******) Pada hari Senin-Jumat, beberapa perjalanan koridor 13C diperpendek menjadi Rawa Barat-Dukuh Atas pada jam 10.00-16.00 WIB.

(********) Sehubungan dengan pembangunan MRT Jakarta Utara-Selatan Fase 2A, beberapa rute tidak berhenti di Halte Harmoni dan terjadi perubahan terminus rute di kawasan Harmoni dan sekitarnya. Rute lintas koridor yang terdampak adalah:

Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini)

Amari dan Andini adalah layanan Transjakarta yang tersedia setiap malam (22.00-05.00 WIB), dan hanya berhenti pada halte tertentu yang dekat dengan pusat keramaian atau perumahan. Per tanggal 6 Mei 2015, ada 7 koridor yang melayani Amari dan Andini. Mulai tanggal 11 Januari 2016, Amari/Andini berhenti di setiap halte bus Transjakarta serta sejak 1 Januari 2025, semua koridor Amari/Andini dilebur dan diseragamkan dengan koridor reguler.[61][62][63][64][65]

Informasi lebih lanjut Koridor, Rute ...
Remove ads

Halte

Ringkasan
Perspektif

Fasilitas halte

Thumb
Halte Harmoni Central Busway dilihat dari jembatan penyeberangan.
Thumb
Bus sedang memasuki Halte Blok M.
Thumb
Jembatan penyebrangan akses masuk Halte Tegalan (Gramedia) Matraman.

Halte bus Transjakarta didesain berbeda dari halte angkutan umum lainnya. Ketinggian platform (lantai halte) yang diatur setinggi 110 cm dari permukaan jalan, menyesuaikan dengan tinggi pintu bus. Letak halte bus Transjakarta umumnya berada di tengah jalan, kecuali jalan satu arah dan jalan dengan area pembatas jalan yang minim. Akses masuk ke dalam halte yang berada di tengah jalan menggunakan jembatan penyeberangan yang dibuat landai dan terbuat dari alumunium dan baja (kecuali jembatan penyeberangan yang sudah ada sebelumnya), atau disediakan tempat penyebrangan yang biasanya terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Halte yang berada di pinggir jalan dilengkapi dengan halte angkutan umum di samping halte bus Transjakarta.[66]

Thumb
Kondisi halte Harmoni Sentral pada saat hari kerja.

Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Untuk beberapa koridor, dengan konstruksi lantai halte-halte yang baru menggunakan beton. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte, walaupun banyak yang tidak berfungsi. Di dalam halte, disediakan tempat duduk, tempat sampah (bus tertentu), Wi-Fi gratis (di halte tertentu), dan papan informasi mengenai rute Transjakarta, ataupun yang lainnya.[66]

Beberapa halte memiliki karakteristik tersendiri, terutama halte-halte transit. Halte Harmoni Central Busway, serta beberapa halte setelahnya hingga Halte Glodok, berdiri di atas aliran Sungai Ciliwung, yang membuatnya ditompang dengan baja berukuran besar yang melintang di atas aliran air. Untuk titik transit yang tidak berada dalam 1 halte (2 halte yang berbeda koridor tetapi berdekatan), disediakan jembatan akses transit yang dikhususkan untuk pengguna Transjakarta.[66]

Pada akhir Desember 2023, PT Transportasi Jakarta melakukan netralisasi pada nama-nama halte untuk mencari hak penamaan (naming rights) pada halte-halte tersebut yang merupakan salah satu sumber pendapatan non tiket/tarif. Netralisasi dilakukan dengan mengubah nama merek/perusahaan, gedung/instansi, atau tokoh/pahlawan menjadi nama daerah/jalan sekitar dari halte tersebut. Misalnya, nama Halte Indosiar (nama merek/perusahaan) diubah namanya menjadi Halte Damai, nama Halte RS Sumber Waras (nama instansi) diubah namanya menjadi Halte Roxy, nama Halte Benyamin Sueb (nama tokoh) diubah menjadi Halte Kemayoran, dan nama Halte Slamet Riyadi (nama pahlawan) diubah namanya menjadi Halte Kesatrian, tetapi beberapa halte lama juga ada yang memakai nama pahlawan sebagai nama barunya, seperti Halte Sarinah yang kini bernama Halte M.H. Thamrin, Halte Setiabudi yang dulunya bernama Setiabudi Utara AINI, Halte Rasuna Said yang dulunya GOR Sumantri, dan Halte Halim yang dulunya Penas Kalimalang.[67]

Halte transit

Terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor utama. Berikut ini adalah daftar halte transit utama yang beroperasi. Dua halte yang ditulis dalam satu baris adalah halte transit pasangan, yang memiliki area berbayar tersambung antar kedua halte, sementara penumpang melakukan transit melalui JPO atau area penghubung tertentu.[68]

Sebelum direvitalisasi, Halte Pulogadung 1 dan 2 tidak saling terintegrasi langsung. Apabila ingin melakukan transit di sini dari koridor 2 menuju koridor 4 atau sebaliknya, maka penumpang harus kembali melakukan tap-in di gate dan melakukan pembayaran kembali. Kasus yang sama juga terjadi pada Halte Gambir 1 dan Gambir 2, di mana pengguna dari Gambir 1 tidak dapat transit ke arah Pulogadung secara langsung. Pun sama halnya dengan Halte Harapan Indah 1 dan 2 saat masih beroperasi, walaupun letaknya berseberangan, pengguna yang hendak berbalik arah diwajibkan membayar kembali.

Hak penamaan halte

Pada 30 Juni 2022, PT Transportasi Jakarta mengumumkan penjualan hak penamaan eksklusif (exclusive naming rights) untuk beberapa halte Transjakarta. Halte Bundaran HI Astra pun menjadi yang pertama melaksanakan penjualan hak penamaan secara komersial sejak Agustus 2023 bersama dengan PT Astra International Tbk.[75][76]

Berikut halte Transjakarta dengan kerja sama hak penamaan yang pernah dan/atau masih berlangsung.

Informasi lebih lanjut Kode, Nama halte ...

Halte non-koridor

Selain halte BRT yang dioperasikan pada rute koridor, terdapat pula halte-halte non-koridor yang melayani berbagai rute pengumpan dengan fasilitas shelter dan/atau peron tinggi serupa halte BRT di rute koridor di Jakarta. Sebelumnya sempat termasuk pula Halte JIEXPO Kemayoran yang berfokus melayani rute khusus Pekan Raya Jakarta dan Halte JIS, sebelum akhirnya kedua halte tersebut menjadi halte koridor sehubungan dengan dipromosikannya Rute 14: Senen—JIS menjadi Koridor BRT Transjakarta.

Berikut daftar halte non-koridor di wilayah Jakarta:

Informasi lebih lanjut Halte Non-koridor, Rute pengumpan ...
Remove ads

Layanan Pengumpan

Ringkasan
Perspektif

Pengumpan Perbatasan

Thumb
Armada milik swakelola Transjakarta sedang berhenti di Terminal Poris Plawad

Mulai 25 April 2016, PT Transportasi Jakarta mengoperasikan rute ke 5 kota penyangga. Pada awal pengoperasiannya Transjakarta mula-mula melayani Kota Bekasi dan Kota Depok, sedangkan rute ke Kota Tangerang dioperasikan pada tanggal 26 Mei 2016, dan rute ke Kota Tangerang Selatan dioperasikan pada tanggal 6 Juni 2016. Rute ke Kota Bogor dioperasikan pada 5 Juni 2025 dengan rute Bogor (Cidangiang)—Blok M.[77] Berbeda dengan TransJabodetabek, tarif bus Transjakarta ke kawasan penyangga ini sama seperti tarif Transjakarta pada umumnya, yakni Rp3.500,00, dan tidak dikenakan biaya tambahan pada saat berhenti di halte busway maupun pada saat memasuki kawasan penyangga.[78][79] Mulai tanggal 26 Mei 2016, Transjakarta mulai melayani rute ke Kota Tangerang dengan rute Poris Plawad—Pasar Baru dan Poris Plawad—Bundaran Senayan.[80][81] Mulai 6 Juni 2016, rute Transjakarta ke Kota Tangerang Selatan telah dioperasikan dengan rute Ciputat—Bundaran HI (Tosari) dan BSD City—Slipi.[82] Mulai 20 Juni 2016, Transjakarta mengoperasikan rute Terminal Depok—BNN sebagai pengganti Transjabodetabek Depok—Grogol yang sudah tidak beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu.[83] Mulai 28 April 2023, Transjakarta melakukan modifikasi berupa perpendekan rute B11 menjadi Bekasi Timur—BNN dan rute T11 menjadi Poris Plawad—Slipi Petamburan.[84]

Penumpang yang akan naik dari kawasan penyangga tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan dan rute tersebut akan diubah terkait operasional.

DKI Jakarta ke Kabupaten—Kota Bekasi

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

DKI Jakarta ke Kota Depok

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

DKI Jakarta ke Kabupaten—Kota Bogor

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

DKI Jakarta ke Kabupaten-Kota Tangerang

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

DKI Jakarta ke Kota Tangerang Selatan

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

RoyalTrans

Thumb
Bus RoyalTrans

Mulai 12 Maret 2018, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) dan PT Transportasi Jakarta mengoperasikan layanan non-subsidi RoyalTrans sebagai bagian dari penerapan penjatahan ganjil-genap di Jalan Tol Jakarta-—Cikampek. Pengoperasian layanan tersebut merupakan bagian dari program TransJabodetabek Premium yang dijalankan oleh BPTJ. Bus tersebut berjalan di lajur khusus angkutan umum (bahu jalan) jalan tol. RoyalTrans menggunakan armada Mercedes Benz OF 917 (TJ). Berbeda dengan bus Transjakarta lainnya, bus ini hanya menaikkan/menurunkan penumpang di pemberhentian bus pinggir jalan (bus stop) dan memiliki tarif Rp20.000,00 hingga Rp35.000,00, serta memiliki fasilitas Wi-Fi, pengisi daya USB, TV, tempat botol minum di setiap kursi penumpang, dan kursi yang bisa diatur sesuai dengan keinginan (reclining seat) untuk mendukung kenyamanan para penglaju . Pada titik-titik keberangkatan terdapat kantong parkir bagi warga yang ingin menggunakan angkutan umum dengan tarif parkir flat Rp10.000,00 hanya dengan cukup menunjukkan karcis TransJabodetabek Premium/RoyalTrans. [86][87][88]

Mulai tahun 2024, pola pengoperasian RoyalTrans difokuskan ulang untuk profitabilitas komersial bagi perusahaan dengan tidak lagi berdasarkan pada jumlah rute atau armada. Diantaranya melalui kerja sama strategis seperti pengoperasian layanan Wara Wiri Ancol pada Taman Impian Jaya Ancol serta kerja sama dengan Angkasa Pura untuk pengoperasian shuttle bus gratis di Bandara Soekarno-Hatta.[89]

Berikut ini adalah rute-rute yang dilayani oleh RoyalTrans.

DKI Jakarta ke Kabupaten—Kota Bekasi
Informasi lebih lanjut Rute, Halte ujung Jakarta ...
DKI Jakarta ke Kabupaten—Kota Bogor dan Kota Depok (via Cibubur)
Informasi lebih lanjut Rute, Halte ujung Jakarta ...
DKI Jakarta ke Kabupaten—Kota Tangerang
Informasi lebih lanjut Rute, Halte ujung Jakarta ...
DKI Jakarta ke Kota Tangerang Selatan
Informasi lebih lanjut Rute, Halte ujung Jakarta ...

Pengumpan Dalam Kota

Thumb
Armada swakelola Transjakarta

Selain pengumpan lintas perbatasan, PT Transportasi Jakarta juga mengoperasikan pengumpan bus Transjakarta yang jangkauannya di dalam wilayah Jakarta dan bertujuan untuk menghubungkan layanan BRT Transjakarta dengan berbagai pusat keramaian. Secara umum, armada bus pengumpan terintegrasi oleh Transjakarta yang digunakan adalah bus sedang yang dioperasikan oleh Kopaja dan Trans Swadaya sebagai MiniTrans, bus bantuan dari Kementerian Perhubungan yang dioperasikan DAMRI,[90][91] bus ukuran sedang yang dioperasikan oleh Mayasari Bakti maupun Bianglala Metropolitan, serta Scania K250UB Low Entry dan Mercedes-Benz O 500 U 1726 yang dioperasikan PT Transportasi Jakarta (swakelola), dan bus listrik meliputi SAG Golden Dragon Pivot E12 yang dioperasikan oleh Bianglala Metropolitan, Skywell Bus NJL6 yang dioperasikan oleh Perum DAMRI, dan BYD B12 yang dioperasikan Mayasari Bakti sebagai MetroTrans. Transit dari rute non-BRT menuju rute BRT hanya bisa dilakukan di halte yang telah ditentukan. Khusus untuk armada Metrotrans, transit hanya dapat dilakukan di beberapa halte terminus atau halte akhir rute.

Penumpang yang akan naik dari kawasan yang tidak ada Halte BRT-nya tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan.

Berbeda dengan bus biru yang menerapkan area khusus wanita, bus Metrotrans dan Minitrans masih membolehkan penumpang pria duduk di area depan.

Dan berikut ini daftar rute-rute bus kota yang beroperasi.

Informasi lebih lanjut Rute, Operator ...

Pengumpan JIExpo

Mulai 22 Mei 2018, PT Transportasi Jakarta membuka rute pengumpan Kompleks JIEXPO yang hanya beroperasi ketika ada acara di Jakarta International Expo. Adapun rute-rutenya adalah sebagai berikut:[92][93][94]

Informasi lebih lanjut Nomor, Nomor Rute ...

Catatan:

  • Hanya beroperasi jika terdapat acara di Kompleks JIEXPO, dengan PRJ tujuan Cililitan yang sebelumnya bernomor PRJ1 tidak lagi dijalankan.
  • Waktu operasi menyesuaikan jam operasional selama Pekan Raya Jakarta dan kegiatan lain berlangsung.

Pengumpan rumah susun

Selain itu, PT Transportasi Jakarta juga menyediakan angkutan bus pengumpan gratis menuju rusunawa bagi pemegang KTP rusunawa.[95][96] Bagi yang tidak memiliki KTP rusun dikenakan tarif Rp3.500,00.

Informasi lebih lanjut Nomor Rute, Rute ...

Pengumpan menuju Jakarta International Stadium

Pada tanggal 9 Desember 2021, Transjakarta meluncurkan rute pengumpan dan rute utama non-BRT menuju JIS (Stadion Internasional Jakarta), untuk memudahkan masyarakat yang ingin berkunjung ke stadion tersebut.[97][98] Berikut daftar rute layanan bus menuju Jakarta International Stadium.

Informasi lebih lanjut Nomor, Nomor Rute ...

Pengumpan menuju tempat ibadah khusus pada hari raya

Pada 24 Desember 2022, PT Transportasi Jakarta memberikan layanan rute pengumpan yang beroperasi khusus pada hari raya untuk melayani penumpang yang akan beribadah pada hari Natal dan tahun baru. Saat dioperasikan pertama kali, layanan gratis tersebut beroperasi pada pukul 16.00 — 24.00 WIB untuk 24 Desember 2022, pukul 06.00 — 12.00 untuk 25 Desember 2022, dan 16.00 — 24.00 WIB untuk 31 Desember 2022. Adapun rute-rutenya adalah sebagai berikut:[99]

Informasi lebih lanjut No, Nomor Rute ...

Transjakarta Cares

Thumb
Salah satu armada Transjakarta Cares di Halte Cililtan

Transjakarta Cares adalah layanan gratis bagi pengguna Transjakarta penyandang disabilitas pemegang KTP DKI Jakarta. Layanan ini membantu mengantarkan penumpang berkebutuhan khusus seperti pengguna kursi roda dengan armada khusus berupa minibus menuju halte BRT yang ramah disabilitas. Selain pramudi, layanan ini juga dilengkapi dengan satu orang pendamping tesertifikat. Menurut Laporan Keberlanjutan Transjakarta tahun 2024, Transjakarta Cares telah dioperasikan di satu rute dengan hingga 14 armada minibus.[20][21][89]

Transjakarta Cares tersedia pada pukul 07.00 s.d. 20.00 WIB setiap harinya. Layanan ini dapat dimanfaatkan melalui pemesanan sehari sebelumnya pada jam pemesanan tertentu[c] dengan menghubungi pihak Transjakarta, baik melalui telepon resmi maupun WhatsApp.[100]

Mikrotrans

Thumb
Armada angkutan Mikrotrans Transjakarta

Sebelum program OK Otrip berjalan, pada tanggal 3 April 2017, PT Transportasi Jakarta bekerjasama dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk menyediakan angkutan lingkungan yang terintegrasi dengan halte Transjakarta. Pengguna yang ingin menaiki bus Transjakarta dapat menaiki angkutan KWK secara gratis pada jam tertentu. Di luar jam tersebut, pengguna tidak dapat menggunakan kartu untuk menaiki angkutan KWK secara gratis.[101][102][103]

Layanan integrasi dengan KWK resmi berakhir pada 31 Desember 2017. Untuk selanjutnya layanan integrasi dengan bus kecil akan terintegrasi dengan program OK Otrip.[104][105]

Pada 8 Oktober 2018, OK Otrip resmi berganti nama menjadi Jak Lingko.[106] Pemerintah kemudian menegaskan layanan ini disebut sebagai Mikrotrans, yang meluruskan pemahaman masyarakat yang terbaur dengan nama perusahaan pengintegrasi sistem transportasi di Jakarta. Perbauran ini tak ayal karena tampilan luar armada yang sangat menonjolkan tulisan "Jak Lingko" ketimbang tulisan "Mikrotrans" yang ada di belakang badan armada yang jauh lebih kecil dan samar.[107][108]

Remove ads

Bus wisata

Ringkasan
Perspektif

Selain bus Transjakarta, PT Transportasi Jakarta juga mengelola 26 bus tingkat gratis yang beroperasi dari Kota menuju Senayan dan juga sebaliknya. Bus tingkat ini diproduksi oleh BCI (5 bus, berwarna putih-biru dongker-hijau muda dengan liveri Jak Lingko), MAN (2 bus, berwarna biru dongker), Mercedes-Benz (6 bus, 1 bus berwarna putih-biru dongker khas Transjakarta dengan karoseri Nusantara Gemilang dan 5 bus berwarna New Armada), dan Scania (1 bus berwarna merah-putih dengan karoseri Adi Putro).[109][110][111] Ini adalah rute bus tingkat yang melayani berikut ini.

Informasi lebih lanjut Nomor, Rute ...

Keterangan

Open Top Tour

Selain bus wisata reguler yang beroperasi secara gratis, PT Transportasi Jakarta juga mengoperasikan layanan open top tour menggunakan armada bus wisata dengan atap terbuka. Berbeda dari layanan bus wisata gratis, layanan ini dikenakan tarif sebesar Rp100.000,00 (Rp50.000,00 untuk tarif promosi). Selain itu, layanan ini juga memiliki penyuara jemala diam untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, dan ruang tunggu eksklusif yang berada di Ratu Plaza. Rute open top tour beroperasi dari Ratu Plaza menuju ke Bundaran HI, kemudian kembali ke Ratu Plaza.[112]

Remove ads

Tiket dan tarif

Ringkasan
Perspektif

Selama beberapa waktu, Transjakarta terus mengembangkan sistem pembayaran terkini yang semakin memudahkan pelanggan demi menjamin kecepatan transaksi sekaligus menjaga keamanan pendapatan perusahaan dan alur penumpang yang sesuai. Ragam pembayaran pernah dan masih disediakan oleh Transjakarta antara lain:

Tiket Magnetik Telan

Usai menjalani uji coba perdana melalui pengoperasian Koridor 1, Transjakarta memulai penjualan tiket secara komersial di loket-loket Halte BRT. Calon penumpang yang membayar tarif di loket akan mendapatkan tiket sejalan (single trip). Tiket sejalan ini berbentuk tiket magnetik (present card) yang dikeluarkan oleh Bank DKI dan dipakai dengan cara memasukkan tiket ke dalam lubang kartu di gerbang tiket halte dan berlaku searah untuk masuk ke dalam halte, dengan akses keluar halte yang dilalui tanpa memerlukan kartu. Kartu ini pun disebut sebagai 'kartu telan' karena alasan tersebut. Sistem ini sempat ada selama beberapa waktu dan diterapkan pula di koridor lain seperti Koridor 2 hingga kemudian ditiadakan dan diganti dengan karcis kertas pada sekitar tahun 2007—2008.[113][114][115]

Karcis Kertas

Penggunaan lembaran karcis kertas sejatinya telah dilakukan sejak lama pada transportasi umum di Jakarta, baik untuk angkutan bus oleh PPD pada 1980 hingga 1988, serta oleh perusahaan bus kota swasta pada era 1990-an. Prinsipnya pun dilakukan secara konvensional dengan membayar sejumlah uang untuk ditukarkan dengan karcis sebagai bukti pembayaran. Di awal beroperasinya Transjakarta, penggunaan karcis kertas pun dipakai untuk menyediakan layanan angkutan pengumpan (feeder bus) yang tersedia di terminal-terminal di ujung koridor Transjakarta. Di masa kemudian, penggunaan karcis kertas masih tersedia selain untuk rute pengumpan, juga diberikan untuk penumpang yang mengakses Rute Gratis (GR) dan Bus Wisata (BW) yang disediakan Transjakarta. Penggunaan karcis pun mulai berangsur berkurang sejak adanya pemasangan tap-on-bus (TOB) di berbagai angkutan pengumpan hingga kemudian tidak lagi dipakai oleh Transjakarta sejak tahun 2020.[113]

Tiket Elektronik

Thumb
Pintu halte Transjakarta.

Kartu Elektronik Berbasis NFC

Thumb
Kartu Jak Lingko.

Sejak 22 Januari 2014, sistem tiket pada halte Transjakarta menggunakan kartu prabayar elektronik berbasis komunikasi medan dekat (near-field communication/NFC) atau e-ticketing sebagai pengganti uang tunai.[116] Kartu prabayar yang digunakan pada awalnya diterbitkan oleh 6 bank, yakni Flazz oleh BCA; TapCash oleh BNI; e-Money oleh Bank Mandiri; BRIZZI oleh BRI; JakCard oleh Bank DKI; dan Megacash dari Bank Mega (dengan Megacash dapat digunakan hingga 1 Januari 2020). Kartu tersebut dapat dibeli di bank penyedia kartu prabayar maupun di loket halte Transjakarta dengan harga di halte pada waktu itu senilai Rp 20.000,00 untuk kartu bersaldo senilai Rp 20.000,00 dan Rp 50.000,00 untuk kartu bersaldo senilai Rp 50.000,00. Mulai 18 Agustus 2014, kartu tersebut dijual dengan harga Rp40.000,00, dengan saldo senilai Rp20 ribu. Selama beberapa waktu pada bulan Januari 2019, kartu sempat dijual dengan harga Rp1.000,00 dengan saldo yang kosong.[117]

Mulai 5 Mei 2014. Penerapan wajib e-ticketing dimulai per halte, dimulai dengan Halte Kota di Koridor 1 sebagai halte pelopor sistem tersebut. Disusul pemberlakukan wajib e-ticketing per koridor dengan lini masa sebagai berikut.

  • 5 Mei 2014 dan selanjutnya - Mulai penerapan wajib e-ticketing per halte
  • 11 Agu 2014 - Koridor 1 wajib e-ticketing
  • 1 Nov 2014 - Koridor 8 dan 9 wajib e-ticketing
  • 15 Nov 2014 - Koridor 2 dan 3 wajib e-ticketing
  • 29 Nov 2014 - Koridor 5 dan 7 wajib e-ticketing
  • 13 Des 2014 - Koridor 10, 11, dan 12 wajib e-ticketing
  • 15 Feb 2015 - Koridor 4 dan 6 mulai uji coba e-ticketing

Seminggu setelahnya, pada tanggal 22 Februari 2015, full e-Ticketing diberlakukan di seluruh koridor Transjakarta.[118] Dengan seluruh koridor utama sudah penuh melaksanakan e-ticketing. Transjakarta hanya menerima pembayaran secara tunai bila naik dari rute pengumpan di pinggir jalan atau non-BRT (NBRT) pada awal e-ticketing penuh diterapkan.

Pengguna e-ticket tidak perlu mengantre di loket halte. Cukup dengan tap-in 'menempelkan kartu prabayar/kartu uang elektronik (KUE) untuk membayar tarif' di pintu masuk halte (barrier), lalu masuk ke dalam halte. Apabila saldo kartu habis, maka pada saat tap-in, pintu barrier tidak dapat diputar, dan pengguna kartu dapat mengisi ulang (top-up) saldo kartu di loket halte. Semua pengguna Transjakarta yang akan keluar halte tidak melakukan tap lagi, cukup dengan melewati barrier keluar halte.

Mulai tanggal 17 Agustus 2016, barrier halte dimodifikasi dengan tambahan sistem agar pemumpang dapat melakukan tap-out, di samping dengan tap-in. Semua pengguna Transjakarta pun diimbau untuk melakukan tap-out pada saat keluar dari halte bus Transjakarta. Untuk pengguna Transjakarta yang naik dari layanan pengumpan, pengguna dapat menunjukkan bukti transaksi kepada petugas di halte. Sistem tap-out ini dimulai dari Koridor 1, kemudian diberlakukan secara bertahap untuk koridor lainnya. [119]

Pada tanggal 11 Januari 2017, Transjakarta berencana untuk memberlakukan sistem "One Man One Ticket", di mana setiap pengguna diharuskan memiliki e-ticket-nya masing-masing. Hal ini bertujuan agar pihak Transjakarta mendapatkan data akurat terkait asal dan tujuan tiap penumpang, sehingga dapat membuka rute sesuai dengan kebutuhan.[120] Rencana ini kemudian ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, sebab Transjakarta menunggu kesiapan para pengguna untuk penerapan sistem ini.[121] Rencana ini akhirnya diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 2022, dengan mengubah lokasi pemungutan tarif menjadi saat pengguna melakukan tap-out, dan memberlakukan saldo minimal Rp5.000,00. Pengguna yang masih belum melakukan tap-out dengan benar akan dilakukan pemblokiran e-ticket. Untuk memudahkan pengguna, e-tiket yang telah terblokir pun dapat dibuka kembali dengan mengetap kembali kartu pada barrier halte sembari membayar tarif yang masih terutang.[122]

TJ Card, sekarang bernama Kartu Layanan Gratis (KLG) Transjakarta, diperkenalkan pada bulan Januari 2018, menyediakan tarif gratis untuk pemegangnya, dan tersedia untuk manula di atas 60 tahun, penduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, warga dengan disabilitas, rumah tangga berpendapatan rendah, guru, kader jumantik, dan pengurus masjid, selain anggota TNI dan Polri. Pengguna KLG dilarang mengalihkan/memindahtangankan penggunaan KLG kepada orang selain yang tercantum dalam kartu serta tetap diwajibkan untuk melakukan tap-in dan tap-out dengan benar setiap mengakses layanan Transjakarta.[123]

Pada tanggal 12 Oktober 2021, KAI Commuter mulai mengujicobakan Kartu Multi Trip (KMT) sebagai alat pembayaran Transjakarta, MRT Jakarta, serta LRT Jakarta. Uji coba ini hanya dilakukan untuk pembayaran di Halte BRT Koridor 1, meskipun kartu juga bisa dibaca di Halte BRT koridor lain.[124]

Berikut ini adalah daftar kartu uang elektronik (KUE) yang saat ini diterima sebagai e-ticket oleh PT Transportasi Jakarta:

PT JakLingko Indonesia juga mengeluarkan kartu co-Branding JakLingko dengan 5 KUE bank di atas. Tidak ada perbedaan antara kartu tersebut selain tampilan depan dan akses akan tarif dengan skema OKOTRIP.

KUE tersebut dapat langsung dibeli di bank penyedia kartu serta toko-toko lain yang ditunjuk oleh bank penyedia kartu tersebut. Khusus untuk KUE dengan co-branding JakLingko, pembelian dilalukan melalui mesin tiket otomatis (ticket vending machine) pada seluruh halte bus Transjakarta dengan harga Rp40.000,00 dan mendapatkan saldo Rp10.000,00. Pengisian saldo dapat dilakukan di ATM bank penerbit, teller bank-bank terkait, minimarket, lokapasar, dan mesin tiket otomatis di depan halte. Pengisian dan pembelian kartu sebelumnya juga dapat dilakukan melalui loket halte sebelum akhirnya ditutup pada April 2020 sebagai upaya Transjakarta untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.[125] Kartu co-branding tersebut juga dapat digunakan sebagai tiket KRL Commuter Line.[126][127]

Dompet Elektronik dan Perbankan Digital

Pada bulan Oktober 2020, Transjakarta mulai menerima pembayaran tiket melalui kode respons cepat (kode QR) dari penyedia dompet elektronik. Dengan saldo dompet elektronik, pelanggan membeli dahulu tiket elektronik di aplikasi milik Transjakarta, yaitu Tijeku (kini bernama TJ: Transjakarta), atau aplikasi JakLingko. Tiket elektronik yang diberikan berupa kode QR yang dapat dipindai di gerbang Halte BRT. Saat ini, pembayaran metode ini hanya bisa dilakukan di Halte BRT, dan belum mencakup layanan non-BRT. Jenis pembayaran yang dapat digunakan:

  • TJPay (diberdayakan oleh Bayarind, via aplikasi TJ: Transjakarta)
  • AstraPay (via aplikasi TJ: Transjakarta)
  • GoPay (via aplikasi TJ: Transjakarta)
  • blu by BCA (via aplikasi TJ: Transjakarta)
  • OVO (via aplikasi JakLingko)
  • Fello (via aplikasi JakLingko)
  • Dompet elektronik maupun perbankan daring yang bisa melakukan pembayaran dengan Kode QR Standar Indonesia (QRIS) (via aplikasi JakLingko)

QRIS Tap

QRIS Tap merupakan pengembangan dari QRIS, teknologi Kode QR Standar Indonesia, yang dihantarkan melalui NFC ke alat penerima pembayaran yakni tap-on-bus (TOB) sebagai ganti pemindaian kode QR secara konvensional. Dengan diluncurkannya QRIS Tap secara resmi oleh Bank Indonesia, Transjakarta kemudian menambahkan metode pembayaran dengan QRIS Tap pada seluruh layanan RoyalTrans mulai 17 Maret 2025. Penumpang RoyalTrans dapat melakukan pembayaran tarif dengan membuka aplikasi keuangan penyedia layanan QRIS Tap pada gawai yang mendukung fitur NFC kemudian menempelkan gawai pada tap-on-bus di depan pintu bus layaknya kartu uang elektronik.[128] Pengembangan metode pembayaran dengan QRIS Tap akan dikembangkan ke seluruh layanan di Halte BRT, rute pengumpan, hingga Mikrotrans.[129]

Tarif

Tarif Transjakarta pada pukul 05.00—07.00 WIB sebesar Rp 2.000,00, sedangkan pada pukul 07.00—22.00 WIB sebesar Rp3.500,00.[6][d] Tarif tersebut didasarkan pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta serta disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menggunakan dana dari APBD DKI Jakarta. Pada hari besar atau hari-hari perayaan tertentu (HUT Jakarta 22 Juni, Tahun Baru 1 Januari, dan lain-lain), pengguna Transjakarta dapat dibebaskan dari tarif (gratis) atau hanya membayar Rp1,00 saja. Pada operasional malam hari (Amari) dan dini hari (Andini), yang pernah ada dan dibedakan untuk operasional pada pukul 22.00—05.00 WIB, tarif Transjakarta tetap senilai Rp3.500,00. Pengguna dengan Kartu Layanan Gratis atau KLG dapat naik Transjakarta secara gratis. Terdapat pula tarif non-subsidi untuk layanan komersial RoyalTrans yang disediakan oleh Transjakarta dengan tarif yang bervariasi mulai dari Rp20.000,00 hingga Rp35.000,00. Tarif RoyalTrans ini tidak mendapat potongan apapun meskipun hari perayaan khusus berlangsung.

Selain dari tarif di atas, terdapat juga dua tarif integrasi. Yakni:

  • Skema OKOTRIP. Pengguna Transjakarta dapat berpindah-pindah bus dan layanan BRT/NBRT di luar halte dengan membayar tarif maksimal Rp5.000,00 dalam kurun waktu 3 jam. Untuk menikmati skema ini, pengguna harus menggunakan KUE co-brand JakLingko. Kartu ini hanya mendukung skema tarif OKOTRIP sehingga tidak dapat menggunakan skema tarif integrasi multimoda.
  • Skema Integrasi Multimoda. Memanfaatkan sistem e-ticketing berbasis akun (account-based ticketing/ABT), penumpang MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta dapat berpindah-pindah moda dengan membayar tarif maksimal Rp10.000,00 dalam kurun waktu 3 jam. Skema ini berlaku bila menggunakan lebih dari satu moda transportasi, di mana tarif awalnya adalah tarif normal moda pertama, serta tarif per kilometer moda berikutnya senilai Rp250,00. Untuk menggunakan skema ini, penumpang bisa menggunakan aplikasi JakLingko dan memilih lebih dari satu moda transportasi (Untuk Transjakarta, baru bisa di layanan di dalam Halte BRT), baik dengan membeli virtual e-ticket usai merencanakan rute perjalanan multimoda maupun dengan menunjukkan kode QR ABT yang telah diaktifkan oleh pengguna. Selain itu juga dapat menggunakan JakLingko Card, atau mengaktivasi dan menghubungkan satu KUE apapun dari Bank DKI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan KAI Commuter yang bukan merupakan kartu co-brand JakLingko.
Remove ads

Penumpang

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Penumpang Transjakarta.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Laporan Jumlah Penumpang Transjakarta Tahun 2024 dan Laporan Tahunan Transjakarta Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Transportasi Jakarta.[130] Para periode Januari hingga Desember 2024, keseluruhan sistem layanan Transjakarta melayani sebanyak 371.663.946 orang. Kemudian jumlah rata-rata pelanggan harian tercatat sebanyak 1.015.475 orang, atau setara dengan 103,20% dari target harian yang ditetapkan yaitu 983.985 orang.

Selama periode tersebut, layanan Mikrotrans mencatat jumlah pelanggan tertinggi dengan total 169.045.018 orang, disusul oleh layanan BRT yang melayani 139.059.997 orang. Adapun total pelanggan BRT Transjakarta pada Tahun 2024 adalah sebanyak 139.047.173 orang.

Pada tahun 2024, jumlah pelanggan BRT Transjakarta menunjukkan fluktuasi bulanan. Puncak jumlah pelanggan terjadi pada bulan Oktober dengan 13.379.108 orang, diikuti oleh Desember dengan 12.537.404 orang, mengindikasikan peningkatan aktivitas penggunaan transportasi umum menjelang akhir tahun. Sebaliknya, bulan April mencatat jumlah pelanggan terendah, yaitu 9.585.473, yang kemungkinan dipengaruhi oleh periode libur Idulftiri atau penurunan mobilitas masyarakat.

Dalam hal kinerja koridor, Koridor 1 (Blok M — Kota), Koridor 9 (Pinang Ranti—Pluit) dan Koridor 13 (Ciledug—Tegal Mampang) menjadi tiga koridor BRT terpadat dengan masing-masing sebanyak 20.861.793, 19.480.944 dan 13.067.677 orang. Sementara itu, Koridor 14 (Senen Toyota Rangga—JIS) memiliki jumlah pelanggan yang jauh lebih rendah dibandingkan koridor lain, hanya mencapai 525.643 orang.

Ada program khusus untuk siswa sekolah, yang bernama Transjakarta goes to school yang bertujuan untuk melatih siswa agar mengantri, bersikap layak, dan mencintai transportasi umum.[131][132]

Remove ads

Pengelola

Ringkasan
Perspektif

PT Transportasi Jakarta

PT Transportasi Jakarta adalah pengelola Transjakarta yang awalnya bernama Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dan Unit Pengelola Transjakarta Busway (UPTB). Badan Penegelola Transjakarta (BP Transjakarta) dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006, namanya kemudian diganti menjadi BLU Transjakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006, kemudian menjadi Unit Pengelola. UPTB bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.[133] Lembaga ini dibubarkan pada akhir tahun 2013, dan digantikan oleh PT Transportasi Jakarta, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang resmi didirikan pada tanggal 27 Maret 2014.[134]

PT Transportasi Jakarta memiliki kewenangan atas operasional seluruh koridor dan area kerja Transjakarta serta melakukan pengawasan dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam operasional Transjakarta. Direktur Utama PT Transjakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur DKI Jakarta, dengan memerhatikan saran dan masukan dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Pada awal pembentukannya, PT Transjakarta dipimpin oleh Antonius NS Kosasih. Pada bulan Januari 2016, Gubernur DKI Jakarta mengganti posisinya dengan Budi Kaliwono, Wakil Presiden Direktur Cipaganti karena ia dianggap mengerti bidang transportasi bus.[135]

Saat ini, seluruh staf halte dan staf keamanan berada di bawah naungan PT Transportasi Jakarta. Selain itu, prasarana untuk mendukung pengoperasian Transjakarta, seperti halte dan pusat kendali, juga dioperasikan dan dipelihara oleh PT Transportasi Jakarta.

Operator Koridor dan Armada Bus

Dalam pengoperasiannya, Transjakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Operator tersebut, yaitu:[136]

  1. PT Transportasi Jakarta (TJ/TJW/TSW/TOP)
    1. BRT: Koridor 1, 2, 3, 4, 7, 9, 12, dan 14
    2. BRT Lintas Koridor: 3H, 4D, 5C, 9A, 9C, dan 10H
    3. Non-BRT Terintegrasi BRT: 1B, 3D, 3E, 5B, 6K, 6M, 6N, 6W, 8M, 11D, dan 14B
    4. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 1H, 1N, 1P, 1R, 2P, 2Q, 4C, 4F, 5F, 5M, 6D, 7W, dan 9H
    5. Rumah Susun: 2F, 3C, 9F, 10A, 11C, 11M, 12F, dan 12H
    6. Rute Pengumpan Menuju Jakarta International Expo
    7. Royaltrans
    8. Transjabodetabek: B11, B21, B25, D11, D41, P11, S11, S22, S61, SH1, T11, T12, dan T31
    9. Layanan bus wisata
    10. Layanan open top tour
  2. Mayasari Bakti (MB/MYS)
    1. BRT: Koridor 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 13
    2. BRT Lintas Koridor: 2A, 3F, 5C, 7F, 9A, 9C, 9N, 10D, 10H, 13B, 13E, dan L13E
    3. Non-BRT Terintegrasi BRT: 1A, 1B, 1F, 6H, 6K, 6M, 7C, 9D, dan 12P
    4. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 1E, 4B, 5F, 5M, 6Q, dan 7A
    5. Transjabodetabek: B25, B41, D21, P11, S61, dan T31
  3. Perum DAMRI (DMR)
    1. BRT: Koridor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12
    2. BRT Lintas Koridor: 2A, 5C, 6A, 6B, 9A, dan 9C
    3. Bus Malam: Koridor 8, 9, 10, 12, dan 14
    4. Non-BRT Terintegrasi BRT: 1A, 1W, 4K, 5B, 6H, 6K, 6M, 7C, 7D, 7R, 7T, 7U, 8M, 9E, 12B, dan 14A
    5. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 4C, 7V, 11Q, dan 11W
  4. Steady Safe (SAF)
    1. BRT: Koridor 3, 5, 10, dan 11
    2. BRT Lintas Koridor: 3F, 3H, 4D, 5C, 9A, dan 10H
    3. Non-BRT Terintegrasi BRT: 6M
  5. Pahala Kencana (PKT)
    1. BRT: Koridor 2
    2. BRT Lintas Koridor: 2A
  6. Bianglala Metropolitan (BMP)
    1. BRT: Koridor 1, 6, dan 8
    2. BRT Lintas Koridor: 6A, 6B, 6H, dan 6V
    3. Bus Malam: Koridor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan 13
    4. Non-BRT Terintegrasi BRT: 6H dan 7B
    5. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 1P, 4B, dan 6D
    6. Transjabodetabek: D21 dan S21
  7. Koantas Bima (KBM)
    1. Non-BRT Terintegrasi BRT: 1C dan 8E
    2. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 8D
  8. Bayu Holong Persada (BHL/MBT)
    1. Non-BRT Terintegrasi BRT: 6U, 7D, dan 7E
  9. Jewa Dian Mitra (JDM)
    1. Non-BRT Terintegrasi BRT: 1M, 1Q, 3E, 5N, 6C, 6T, 8E, dan 8N
    2. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 6D, 6N, 6T, 8C, dan 8D
  10. Sinar Jaya (SJM)
    1. BRT: Koridor 10 dan 14
  11. Bluebird (PSU)
    1. Non-BRT Terintegrasi BRT: 7B, 7P, 7Q
  12. Sentra Glosia Indonesia (SGI)
    1. Non-BRT Tidak Terintegrasi BRT: 6N dan 9H

Sedangkan operator yang sudah tidak beroperasi lagi karena berakhirnya masa kontrak atau diberhentikan oleh PT Transportasi Jakarta yaitu:

  1. PT Jakarta Express Trans (JET) (berhenti beroperasi sejak tanggal 10 Juni 2013)
  2. PT Trans Batavia (TB) (berhenti beroperasi sejak tanggal 15 Januari 2016)
  3. PT Jakarta Mega Trans (JMT) (berhenti beroperasi sejak tanggal 1 Juni 2016)
  4. PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) (berhenti beroperasi sejak tanggal 1 Juni 2016)
  5. PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP) (berhenti beroperasi sejak tanggal 1 Juli 2016)[e]
  6. PT Trans Mayapada Busway (TMB) (berhenti beroperasi pada tahun 2016)
  7. PT Eka Sari Lorena Transport (LRN) (berhenti beroperasi sejak tanggal 11 November 2018)
  8. Kopaja (KAJ) (berhenti beroperasi sejak tanggal 19 November 2022)
  9. Perum PPD (PPD) (dilebur ke Perum DAMRI sejak tanggal 8 Juni 2023)[137]

Operator Mikrotrans

Selain bus besar (reguler/MetroTrans) dan bus sedang (MiniTrans), Transjakarta juga mengoperasikan layanan bus kecil Mikrotrans yang didukung oleh beberapa perusahaan angkutan kota, antara lain:[138]

  1. Koperasi Wahana Kalpika (KWK)
  2. Pusat Koperasi Angkutan Udara (PUS)
  3. Mikrolet
    1. Kencana Sakti Transport (KST)
    2. Koperasi Mikrolet Jaya (KMJ)
    3. Koperasi Budi Luhur (BDL)
    4. Komika Jaya (KMK)
    5. Kopamilet Jaya (KPM)
    6. Purimas Jaya (PRM)
    7. Lestari Surya Gema Persada (LSG)
    8. Kodjang Jaya (KJG)
    9. Kolamas Jaya (KLM)
Remove ads

Permasalahan

Ringkasan
Perspektif

Dari bulan Januari hingga bulan Juli 2010, terjadi 237 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, mengakibatkan 57 korban luka-luka dan delapan tewas. Kecelakaan terjadi karena pejalan kaki menyeberangi jalur busway dan mobil memutar-balik. Pada tahun 2011, dalam upaya menghentikan kendaraan non-Transjakarta dengan menggunakan jalur bus, Kapolda Metro Jaya menyarankan agar bus Transjakarta berjalan sesuai dengan arah arus lalu lintas.[139] Biasanya, kendaraan non-Transjakarta menggunakan jalur busway pada jam sibuk, antara pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB.[140]

Pada tanggal 12 Januari 2012, seorang polisi dari Mabes Polri, yang dipekerjakan oleh Securicor, menembakkan pistolnya di dekat telinga petugas Transjakarta, setelah mengancam untuk membunuhnya. Polisi tersebut marah setelah petugas Transjakarta menghentikan mobil Securicor untuk memasuki jalur busway yang hanya memungkinkan untuk dimasuki oleh bus Transjakarta, ambulans, dan pemadam kebakaran. Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa polisi tersebut akan dikenai sanksi pidana atau sanksi disipliner.[141][142][143]

Pembajakan

Pada tanggal 12 Maret 2012, empat bus Transjakarta dibajak oleh yang diduga sebagai mahasiswa di jalan Medan Merdeka Selatan. Bus kemudian digerakkan ke depan kampus Universitas Kristen Indonesia. Tiga pengemudi bisa melarikan diri dari bus mereka, tetapi satu pengemudinya dicegah untuk pergi, dan terpaksa mendorong para pembajak tersebut ke arah tempat tujuan mereka. Alat pemadam kebakaran, palu pemecah kaca, dan jaket pengemudi juga dicuri dari bus.[144]

Pengeboman di halte

Pada tanggal 24 Mei 2017, sebuah serangan bom kembar melanda terminal bus Transjakarta di Halte Kampung Melayu. Ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00 WIB, di dekat toilet terminal, dan ledakan kedua terjadi 5 menit setelah di halte bus. Secara total, 5 terbunuh, termasuk 2 tersangka.[145]

Kekurangan

Pada kurun waktu 2006—2016, banyak kekurangan yang terjadi di dalam sistem Transjakarta, misalnya kerusakan pada jembatan penyeberangan, kurangnya armada yang menampung penumpang, kurangnya ventilasi udara pada halte, di beberapa koridor di jalur buswaynya tidak steril masih ada yang dimasuki oleh kendaraan pribadi, dan masih banyak lagi. Namun, sejak di bawah kepemimpinan Budi Kaliwono, beberapa kekurangan tersebut sudah diatasi, seperti menambah jumlah armada, menambah rute pengumpan dan lintas koridor, memberhentikan operasional bus Transjakarta yang kurang layak, dan masih banyak lagi, walaupun masih ada kekurangan yang belum diatasi, seperti jembatan penyeberangan yang masih rusak, masih tidak sterilnya jalur bus Transjakarta, dan kurangnya petugas di dalam halte. Pada tahun 2023, Transjakarta berbenah melakukan transformasi penambahan produk dan layanan.[146][147][148][149][150][151]

Remove ads

Lihat pula

Catatan kaki

  1. Perubahan nama Bank DKI ke Bank Jakarta baru diresmikan pada 22 Juni 2025
  2. Walaupun berterminus di Halte Blok M, rute di bus Transjakarta tertulis PIK 2—Stasiun MRT ASEAN.
  3. Sejak 27 Juli 2025, pemesanan tersedia pada jam pemesanan pukul 06.00 s.d. 13.00 WIB.
  4. Penetapan tarif didasarkan pada waktu saat melakukan pengetapan masuk (tapping in)
  5. Lebih tepatnya dilebur ke Mayasari Bakti.

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads