Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Kereta api Matarmaja

layanan kereta api di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kereta api Matarmaja
Remove ads

Kereta api Matarmaja merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani relasi MalangPasar Senen melalui lintas utara Jawa (via Semarang PoncolSolo Jebres).

Fakta Singkat Informasi umum, Jenis layanan ...
Remove ads

Okupansi

Pada Januari 2025, kereta api Matarmaja relasi MalangPasar Senen menjadi kereta api antarkota dengan volume penumpang tertinggi mencapai 32.844 penumpang, melebihi 100% dari kapasitas maksimal. Sementara itu, untuk relasi sebaliknya, Pasar SenenMalang, Matarmaja menempati peringkat keempat sebagai kereta api antarkota dengan volume penumpang tertinggi, mencapai 27.001 penumpang.[1]

Asal-usul nama

Nama Matarmaja merupakan singkatan dari nama kota yang dilalui kereta api ini, yakni Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Kereta api Tatarmaja (1976–1983)

Sejarah pengoperasian Kereta api Matarmaja dimulai dari peluncuran kereta api Maja pada tahun 1976 yang melayani lintas Madiun–Jakarta melalui Yogyakarta.[2] Untuk memenuhi permintaan pelanggan, PJKA meluncurkan kereta api Tatar, sebuah kereta api pengumpan dari Stasiun Madiun menuju Stasiun Blitar dengan rangkaian kereta yang terdiri dari 1 kereta BW dan 3 CW—pada kemudian hari dilakukan penambahan satu kereta BW. Sesampai di Madiun, rangkaian kereta api Tatar disambung dengan rangkaian kereta api Maja untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Rangkaian Kereta api Tatarmaja saat itu terdiri dari layanan kelas ekonomi dan bisnis hingga dilakukan penghapusan layanan kelas bisnis pada tahun 2002.[2]

Kereta api Matarmaja (1983–sekarang)

Thumb
Kereta api Matarmaja saat melintas langsung Stasiun Sumbergempol

Rute kereta api Tatar-Maja diperpanjang hingga Stasiun Malang pada 28 September 1983 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, sekarang PT Kereta Api Indonesia) ke-38 tahun, yang mengakibatkan adanya penyesuaian nama kereta api menjadi Matarmaja.[2] Pada awalnya, kereta api tersebut dilakukan penggantian lokomotif penarik di Stasiun Madiun dari lokomotif CC201 menjadi BB301 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Malang karena jalur lintas Kertosono–Malang memiliki tekanan gandar lintas yang kecil. Selain penggantian lokomotif, sebagian rangkaian keretanya juga dipisah.[2]

Pada tahun 1990-an, rutenya sempat diubah sehingga Kereta api Matarmaja beroperasi melewati jalur utara (via Semarang) walaupun sempat dikembalikan seperti semula hingga peluncuran kereta api Gajayana pada tahun 1999.[2][3]

Dan juga sempat mengoperasikan Kereta Ekonomi AC Plus (K3 AC) milik Kementerian Perhubungan buatan PT INKA Madiun pada 14 Agustus 2012 dalam menyambut Angkutan Lebaran Idul Fitri 1433 H / 2012 M, hingga diluncurkannya Kereta api Majapahit yang menggantikan tugas dari kereta api Senja Singosari.

Sejak berlakunya Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2019 mulai tanggal 1 Desember 2019, kereta api Matarmaja menggunakan pola pengoperasian bertukar rangkaian dengan Kereta api Bengawan, sehingga rangkaian ekonomi milik Depo Malang mengalami mutasi menuju Depo Solo Balapan.

Walaupun rangkaian kereta api tersebut berpindah kedudukan, namun operasional kereta api Matarmaja tetap dikelola oleh Daerah Operasi VIII Surabaya. Namun menggunakan rangkaian yang tidak berkedudukan di Depo Kereta yang berada di Daerah Operasi VIII Surabaya.

Sejak pencabutan subsidi kewajiban pelayanan publik pada 1 Januari 2019 hingga berlakunya Gapeka 2025, Kereta api Matarmaja belum mendapatkan peremajaan dan masih menggunakan rangkaian kereta ekonomi AC split dengan 106 tempat duduk.[4]

Thumb
Kereta Api Matarmaja menggunakan rangkaian kereta ekonomi generasi terbaru modifikasi Balai yasa Manggarai

Mulai 28 September 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 80 Tahun PT Kereta Api Indonesia, Kereta api Matarmaja menjadi salah satu kereta api yang menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi generasi terbaru berjenis modifikasi Balai Yasa, dengan kapasitas 72 tempat duduk. Rangkaian kereta tersebut awalnya merupakan kereta ekonomi Kementrian Perhubungan dengan kapasitas 80 tempat duduk yang kemudian dimodifikasi oleh Balai Yasa Manggarai. Dengan demikian, Kereta api Matarmaja kini sudah tidak lagi saling bertukar rangkaian dengan kereta api Bengawan, sehingga rangkaian kereta lamanya dialihkan untuk pengoperasian kereta api Bengawan untuk kedua rangkaian bekas satu rangkaian bekas Kereta Api Matarmaja/Bengawan akan dimutasi ke Depo lain.

Susunan formasi Kereta api Matarmaja per 28 September 2025, 1 Lokomotif, 8 Kereta ekonomi new generation modifikasi (K3), 1 Kereta makan modifikasi (M1), 1 Kereta pembangkit (P).

Remove ads

Dalam budaya populer

Kereta api Matarmaja pernah digunakan sebagai latar tempat salah satu adegan pada film 5 cm yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro. Dalam cerita tersebut diceritakan bahwa para tokoh melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Malang untuk mendaki Gunung Semeru.[5][6]

Stasiun pemberhentian

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta rute geografis Kereta api Matarmaja berdasarkan Gapeka 2025

Kereta api Matarmaja melayani pemberhentian penumpang di stasiun-stasiun berikut.[7]

Legenda
Terminus
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Malang (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Pasar Senen (satu arah)
Remove ads

Insiden

  • Pada 22 Oktober 2016 - Kereta api Matarmaja menabrak sebuah angkutan kota di Sukorejo, Blitar pada pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB. Kejadian itu menyebabkan empat orang yang berada di angkot tewas termasuk sopir angkot. Diduga penyebab kecelakaan tersebut karena sopir angkot tidak memperhatikan kondisi sekitar.[11]
  • Pada 4 Desember 2024 - Kereta api Matarmaja dari arah Malang menuju Pasar Senen menabrak sebuah Ambulans di Nyawangan, Kras, Kediri pada pukul 13.00 WIB. Peristiwa itu bermula saat ambulans tidak waspada ketika melintasi perlintasan tanpa palang pintu. Dalam kejadian itu sopir ambulans, Mohamad Ali Mustopa yang berusia 29 tahun meninggal usai mengalai luka serius di tangan kanan dan kepala.[12]
Remove ads

Galeri

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads